Mirna yakin para penampil acara “Puisi Konser” di Jakarta, termasuk dua kota lain sebelumnya, memiliki kesamaan api dan semangat dengan Chairil untuk terus menyuarakan kegelisahan yang terjadi di masyarakat.
“Karena itulah kami mengonsep acara puisi konser, menggabungkan para penulis sastra dengan musisi yang kami yakin semangatnya juga sama,” ujar Mirna saat dijumpai ANTARA.
Sebagai editor karya sastra, Mirna sendiri memandang Chairil sebagai sosok yang total dalam berkarya, serta pembaca dan penerjemah yang sangat tekun. Chairil mampu melakukan pembaruan terhadap puisi dengan warna yang berbeda jika dibandingkan dengan penyair-penyair di periode sebelumnya.
Ia pun turut mengajak kepada pembaca agar membuka dan mengenali kembali karya-karya Chairil sebab upaya tersebut merupakan perwujudan apresiasi yang sesungguhnya.
“Dia sosok penyair yang mestinya kita kenali dari karya-karyanya, kecintaan dia terhadap bahasa Indonesia, bukan hanya dari cerita-cerita tentang perempuan-perempuannya atau gosip-gosipnya. Saya rasa, itu yang harus kita kembalikan lagi, mengenali Chairil dari karya-karyanya,” kata Mirna.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Merayakan sajak-sajak Si Binatang Jalang di hari kelahirannya