WHO meyakini wabah cacar monyet dapat dihentikan

id who,monkeypox,cacar monyet,baku,vaksin

WHO meyakini wabah cacar monyet dapat dihentikan

Ilustrasi - Monkeypox atau cacar monyet. (ANTARA/HO-Sutterstock)

Saat seseorang mendapatkan vaksin, dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi daya tahan tubuh untuk merespon
Baku (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini bahwa wabah cacar monyet yang menyebar cepat dapat dihentikan dengan strategi dan kelompok yang tepat, menurut keterangan yang dilansir laman resmi WHO, Kamis (28/7).

"Akan tetapi, waktu berjalan cepat dan kita harus segera bergerak bersama untuk mewujudkan cita-cita tersebut", kata pimpinan teknis WHO untuk cacar monyet Rosamund Lewis dalam konferensi pers di Jenewa, seperti dikutip dari AZERTAC, Kamis.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan penyebaran virus tersebut sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) dan merupakan tingkat siaga tertinggi untuk Organisasi Kesehatan Dunia.

“Melalui ini, kami berharap dapat meningkatkan koordinasi, kerja sama negara-negara dan semua pemangku kepentingan, serta solidaritas global,” kata Dr Lewis.

WHO menetapkan resiko tinggi cacar monyet terhadap kesehatan umum di wilayah Eropa sementara untuk wilayah lainnya berada dalam level sedang.

Ghebreyesus mengatakan meski wilayah lain saat ini tidak terkena dampak parah, namun menyatakan PHEIC diperlukan untuk memastikan wabah harus dihentikan sesegera mungkin.

Tahun ini dilaporkan ada 16 ribu kasus terkonfirmasi cacar monyet di lebih dari 75 negara.

Namun Dr Lewis menyatakan jumlah tersebut kemungkinan lebih tinggi.

Dia menyebutkan bahwa di wilayah Republik Demokratik Kongo, ada ribuan kasus suspek cacar monyet, akan tetapi fasilitas uji cacar sangat terbatas.

Lewis menyebutkan "papan pedoman instrumen tidak menghitung kasus suspek cacar monyet".