RI dan Singapura mendorong konektivitas pembayaran kode QR lintas negara

id QR CODE,QRIS Antarnegara,bi, mas

RI dan Singapura mendorong konektivitas pembayaran kode QR lintas negara

Tangkap layar - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antarnegara di Jakarta, Senin (29/8/2022). ANTARA/Indra Arief

Ini sebagai bagian dari upaya mendorong konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) sepakat untuk menginisiasi kerja sama pembayaran berbasis kode QR lintas negara atau cross-border QR payment linkage antara Indonesia dan Singapura.

“Ini sebagai bagian dari upaya mendorong konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Senin.

Kerja sama ini akan diluncurkan pada semester II-2023 yang diharapkan dapat memfasilitasi pengguna dalam melakukan pembayaran ritel secara instan, aman dan efisien dengan memindai kode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau kode QR NETS yang ditampilkan oleh merchants.

Konektivitas pembayaran antara Indonesia dan Singapura akan memberdayakan individu serta bisnis khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam melakukan perdagangan lintas negara, e-commerce dan transaksi keuangan lainnya secara efisien.

Upaya ini dinilai akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata seiring dengan arus kunjungan antar kedua negara yang tercatat 1,9 juta pengunjung dari Singapura ke Indonesia dan 3,1 juta pengunjung dari Indonesia ke Singapura.

Inisiatif linkage kode QR ini akan dilakukan melalui kolaborasi perwakilan industri kedua negara yang berada di bawah arahan bersama BI dan MAS termasuk Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), RAJA (Rintis, Artajasa, Jalin, dan Alto) dan NETS.

BI dan MAS juga menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral kedua negara seperti transaksi perdagangan dan investasi langsung.

Hal ini sejalan dengan upaya bersama di kawasan ASEAN dalam rangka mewujudkan integrasi keuangan di kawasan melalui inisiatif yang dapat memfasilitasi penggunaan mata uang lokal lebih luas dalam proses penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi intra-ASEAN.

Pelaku usaha juga dapat memanfaatkan inisiatif tersebut untuk mengurangi eksposur terhadap risiko nilai tukar dan biaya dalam melakukan transaksi bilateral antar negara.