Mempromosikan kendaraan listrik di perhelatan KTT G20

id kendaraan listrik,KTT G20 Oleh Yashinta Difa Pramudyani

Mempromosikan kendaraan listrik di perhelatan KTT G20

Prajurit TNI membersihkan mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (10-11-2022). Penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi dalam perhelatan KTT G20 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Beralih ke listrik

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti potensi besar pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, yang didukung pertumbuhan rumah tangga kelas menengah ke atas.

Dengan adanya komitmen global untuk melawan perubahan iklim, diyakini tren transportasi akan beralih ke kendaraan listrik.

“Dan Indonesia akan memposisikan diri dengan sangat baik tidak hanya untuk menyediakan iklim investasi yang nyata serta menawarkan pasar domestik yang besar,” kata Sri Mulyani.

Secara domestik, Indonesia juga telah menggunakan instrumen fiskal untuk mengkonversi ke pasar kendaraan listrik.

Jika sebelumnya pemerintah menetapkan pajak berdasarkan besarnya mesin kendaraan, saat ini pemerintah mengenakan pajak berdasarkan emisi CO2 yang dikeluarkan dari kendaraan.

Semakin sedikit emisi yang dihasilkan, maka kian kecil pula pajak yang harus dibayarkan.

Sri Mulyani yakin kebijakan pajak tersebut akan mengubah perilaku masyarakat Indonesia dan mendorong mereka untuk menggunakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

Pemerintah menargetkan sebanyak dua juta kendaraan listrik beroperasi di Indonesia pada 2025.

Berdasarkan data yang disampaikan Kementerian Perhubungan hingga Juli 2022, jumlah kendaraan listrik yang telah mendapatkan sertifikasi registrasi uji tipe ada sebanyak 22.671 unit.

Angka itu meningkat sebanyak 41,16 persen atau setara 6.611 unit jika dibandingkan jumlah kendaraan listrik pada Maret 2022 yang hanya mencapai 16.060 unit.

Kementerian Perindustrian menyebut bahwa dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik, industri otomotif dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600 ribu unit pada 2030.

Dengan jumlah tersebut, ekosistem kendaraan listrik diperkirakan bisa mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton.

Jumlah BBM yang cukup besar di tengah masih tingginya negeri ini mengimpor bahan bakar fosil.


Baca juga: Presidensi G20 Indonesia mobilisasi kerja sama hingga pendanaan global


Editor: Achmad Zaenal M



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mempromosikan kendaraan listrik melalui perhelatan KTT G20