Pejabat China mengatakan selama kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr baru-baru ini ke China bahwa kedua pihak sepakat untuk mengingat kembali semangat nota kesepahaman tentang kerja sama pengembangan minyak dan gas yang ditandatangani pada 2018.
Kedua pihak juga setuju untuk melanjutkan diskusi tentang pengembangan minyak dan gas pada tahap awal, berdasarkan hasil pembicaraan sebelumnya, yang bertujuan menguntungkan kedua negara dan rakyatnya.
Selama kunjungan kenegaraan Marcos ke Beijing awal bulan ini, China dan Filipina telah mengisyaratkan bahwa kedua tetangga maritim itu dapat melanjutkan eksplorasi energi bersama di LCS yang disengketakan.
Sementara pada Juni lalu, Filipina menyatakan untuk mengakhiri negosiasi dengan China tentang eksplorasi energi bersama di perairan yang disengketakan itu.
Pada 2018, Manila dan Beijing menandatangani perjanjian untuk mengeksplorasi cadangan minyak dan gas di LCS yang merupakan titik panas klaim teritorial yang saling bertentangan oleh beberapa negara selain China dan Filipina.
Kesepakatan itu terjadi dua tahun setelah Filipina memenangi kasus di Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag yang membatalkan klaim ekspansif China atas laut tersebut.
Filipina mengakhiri kesepakatan itu sesaat sebelum masa jabatan enam tahun mantan Presiden Rodrigo Duterte berakhir pada 2022.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China tegaskan komitmen kerja sama maritim dengan Filipina di LCS