Dubes resmikan ruang pelayanan KBRI Kuala Lumpur

id Dubes RI di Kuala Lumpur, Ruang Pelayanan

Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Duta Besar RI di Kuala Lumpur, Herman Prayitno, meresmikan Ruang Pelayanan Lantai Mezzanine KBRI Kuala Lumpur dan Collection Point Mandiri Remittance di Kuala Lumpur, Kamis.

Ruang pelayanan lantai mezzanine ini akan memberikan pelayanan jasa kekonsuleran, pendidikan, perhubungan, dan perdagangan sedangkan Collection Point Mandiri Remmittance adalah tempat pengambilan paspor RI yang telah selesai diproses KBRI Kuala Lumpur.

Dalam sambutannya Herman menyampaikan bahwa bagi KBRI Kuala Lumpur tahun 2016 merupakan tahun peningkatan pelayanan publik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Malaysia.

"Ini sejalan dengan kebijakan dan program yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini yaitu menyediakan pelayanan publik yang cepat, efisien, efektif, akuntabel dan berkualitas," katanya.

Sebelum direnovasi, ruang pelayanan lantai mezzanine adalah ruangan yang tidak memiliki mesin pendingin atau air conditioner yang digunakan untuk memproses pemohon paspor dimana kelengkapan dokumen pemohon akan diperiksa untuk diproses selanjutnya.

"Dengan banyaknya pemohon yang mencapai 800 orang per hari maka ruangan tersebut menjadi penuh dan panas sehubungan dengan banyaknya orang yang harus menunggu untuk dilayani," katanya.

Dengan jumlah rata-rata 800 hingga 1.000 orang pemohon layanan per hari di KBRI, ujar dia, maka dipandang perlu untuk meningkatkan jangkauan dan kapasitas pelayanan keimigrasian bagi para WNI yang mengurus paspor di KBRI Kuala Lumpur.

"Atas dasar tersebut KBRI Kuala Lumpur menjalin kerjasama dengan badan usaha milik negara Mandiri Remittance dalam menyediakan

Collection Point atau tempat pengambilan untuk paspor yang telah selesai diproses di salah satu kantor Mandiri Remittance," katanya.

Upaya penting yang telah dilakukan oleh KBRI Kuala Lumpur selama tahun 2016 dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat diantaranya adalah pembuatan ruang pelayanan baru untuk pelayanan jasa kekonsuleran, pendidikan, perhubungan, dan perdagangan.

"Peningkatan ini juga disertai dengan upaya meningkatkan sarana-prasarana mesin pendingin,

kelistrikan, pengadaan sarana mobilitas demi terlaksananya pelayanan dan perlindungan yang cepat bagi para WNI di Malaysia," katanya.

Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Trigustono Suprayitno mengatakan dalam rangka meningkatkan pelayanan dan perlindungan dari SDM sejak periode kepemimpinan Duta Besar Herman Prayitno mulai September 2012 hingga saat ini SDM di KBRI Kuala Lumpur telah terus diupayakan peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kesejahteraannya.

"Upaya-upaya tersebut diwujudkan dalam tetap dipertahankankannya standar internasional ISO 2008:9001 yang dievaluasi setiap tahun, pelaksanaan outbound untuk meningkatkan kerjasama antara staf KBRI, dan pelatihan/seminar bersama aparat setempat seperti Imigrasi, Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan Suruhanjaya Pemberantasan Rasuah

Malaysia (SPRM)," katanya.

Duta Besar juga turut mengimbau organisasi masyarakat di Kuala Lumpur untuk dapat turut serta dalam mengawasi jalannya pelayanan publik yang dilakukan oleh KBRI Kuala Lumpur.

"Mengingat usia gedung KBRI Kuala Lumpur yang sudah cukup berumur dan terutama dengan semakin bertambahnya WNI yang harus dilayani setiap tahunnya, masih banyak lagi perbaikan dan pembenahan sarana dan prasarana yang harus dilakukan untuk menjamin terlaksananya tugas-tugas KBRI dengan lancar," katanya.

Dia mengatakan pada tahun 2017 KBRI Kuala Lumpur telah merencanakan untuk merenovasi ruang pelayanan keimigrasian, ketenagakerjaan dan kewarganegaraan yang ada dilantai dasar KBRI Kuala Lumpur.

"Perbaikan ini diharapkan dapat terwujud demi meningkatnya kelancaran pelayanan dan kenyamanan penerima layanan," katanya.