Malaysia mengecam keras tindakan berulang pembakaran Al Quran di Denmark

id Malaysia,Islamofobia,pembakaran Al Quran,Denmark

Malaysia mengecam keras tindakan berulang pembakaran Al Quran di Denmark

Ilustrasi - Para pengunjuk rasa membakar foto politisi asal Swedia, Rasmus Paludan, sebagai kecaman atas pembakaran Al Quran oleh politisi tersebut. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.

Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia mengecam keras pembakaran Al Quran secara berulang di Denmark, yakni pada 24 dan 31 Maret 2023.

Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam keterangan pers yang dikeluarkan di Putrajaya, Senin, mengatakan aksi pembakaran kitab suci Umat Islam tersebut bukan kali pertama dilakukan dalam tahun ini di negara tersebut.

Keengganan pemerintah Denmark untuk menghentikan perbuatan yang melampaui batas tersebut tidak bisa diterima sama sekali, sekalipun Umat Islam di seluruh dunia telah menolak berkali-kali dan mengutuk sekeras-kerasnya perbuatan keji tersebut, kata KLN.

Menurut KLN, tindakan Islamofobia itu --yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan itu bertujuan untuk menyebarkan kebencian serta hasutan untuk melakukan kekerasan.

Malaysia mendesak pemerintah Denmark untuk mengambil tindakan tegas atas pelaku pembakaran tersebut dan tidak mengistilahkan perbuatan keji tersebut sebagai kebebasan bersuara.

Malaysia mendesak masyarakat internasional untuk menerapkan upaya dalam memastikan kitab-kitab suci agama dihormati sepenuhnya dan dilindungi.

Selain itu, KLN dalam pernyataannya mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan penting dalam memerangi Islamofobia.

KLN juga menyerukan upaya untuk menggalakkan hubungan harmonis dan semangat untuk hidup bersama secara aman di kalangan individu berbagai agama sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia kecam keras pembakaran Al Quran di Denmark