Kutipan zakat Muhammadiyah Malaysia meningkat

id Muhammadiyah Malaysia

Kutipan zakat Muhammadiyah Malaysia meningkat

Pembagian zakat PCIM Malaysia (1)

"Disinilah ruang kosong yang diisi oleh PCIM. Yaitu para mustahiq seperti faqir miskin, janda, orang-orang yang berhutang, para mahasiswa yang studi di sini dan lain-lain. Mereka tidak terbatas kepada warga atau anggota Muhammadiyah saja. Simpatisan
Kuala Lumpur, (AntaraKL.Com) - Kutipan zakat fitrah yang dilakukan oleh amil zakat fitrah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia mengalami peningkatan dari 450 Kilogram pada 2016 menjadi 550 Kilogram pada 2017.

"Kita ada 110 bungkus beras per bungkus berisi lima kilogram," ujar Ketua Amil Zakat Fitrah PCIM Malaysia, Zulfan Haidar yang juga Ketua Umum Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PCIM Malaysia di Kuala Lumpur, Minggu.

Daftar mustahiq dari masing-masing amil yakni dari PCIM 19 bungkus, Pengurus Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Kepong 20 bungkus, PRIM Kampung Baru 42 bungkus dan PRIM Klang Lama 25 Kilogram.

"Jenis beras yang kami bagikan siam super wangi kwalitas AAA dengan distribusi lima kilo per keluarga berlokasi di Kuala Lumpur dan Lembah Klang. Mustahiq para WNI dan WNI ber IC Merah (permanent resident)," ujar Zulfan Haidar.

Sementara Ketua Umum PCIM Malaysia, Dr Sony Zulhuda mengatakan kegiatan mengutip dan mendistribusikan zakat fitrah sudah dilakukan oleh PCIM Malaysia sejak tahun 2010.

"Ini dijadikan program tetap MyLazismu, yaitu unit Lazis di PCIM Malaysia. Mulai tahun ini turut dibantu oleh MDMC Cabang Malaysia yang baru didirikan bulan Mei 2017 yang lalu," katanya.

Dia mengatakan baru tahun ini mengaktifkan semua elemen PRIM dalam kepanitiaan yakni PRIM Kampung Baru, Sungai Way, Kelang Lama dan Kepong serta PCIM berbasis di Gombak.

"Program ini sebagai usaha dakwah bilhal sekaligus memfasilitasi warga Muhammadiyah yang ingin menjalankan ibadah zakatnya di Malaysia," katanya.

Bedanya dengan berbagai unit lembaga Zakat Indonesia yang juga mengutip zakat WNI di Malaysia, ujar dia, PCIM memfokuskan penagihan kepada asnaf zakat yang ada di Malaysia tidak dikirim ke Indonesia seperti beberapa lembaga zakat Indonesia yang lain.

"Disinilah ruang kosong yang diisi oleh PCIM. Yaitu para mustahiq seperti faqir miskin, janda, orang-orang yang berhutang, para mahasiswa yang studi di sini dan lain-lain. Mereka tidak terbatas kepada warga atau anggota Muhammadiyah saja. Simpatisan dan warga umum juga diberikan," katanya.

Dia bersyukur kutipan tahun ini meningkat pertanda bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap PCIM sebuah amanah yang diusahakan untuk ditunaikan.

"Melalui program fitrah ini, PCIM menjalankan visi Islam berkemajuan keseimbangan amal dan ibadah, serta kesalehan individual dan kesalehan sosial," katanya.