Pelatih tim nasional Lebanon Miguel Moreira mengakui anak-anak asuhnya mengalami kesulitan dengan suhu tropis di Indonesia, setelah berhasil menang 2-1 atas timnas Indonesia U-22 pada pertandingan uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat malam.
Pada laga tersebut, timnas Indonesia sempat memimpin 1-0 melalui gol bunuh diri Ali Al Rida, sebelum kemudian Lebanon membalikkan kedudukan melalui gol-gol Mahdi Sabbah dan Mohammad Nasser.
"Kami mempersiapkan hal itu (mengatasi iklim tropis di Indonesia), tapi nyatanya kami tetap kesulitan, pemain kami kesulitan bermain di sini, di stadion ini, ini pengalaman bagus," ucap Miguel pada konferensi pers setelah pertandingan usai.
Selain masalah iklim tropis, Miguel juga menyatakan bahwa para pemainnya direpotkan pula dengan masalah jet lag setelah menempuh perjalanan jauh dari Lebanon.
"Saya dan tim teknis merasa bahwa para pemain kelelahan, karena tidak mudah menciptakan masalah (untuk Indonesia), karena kami juga butuh waktu 13 sampai 14 jam penerbangan untuk sampai ke sini. Tapi pada akhirnya mereka layak menang, atas semua komitmen yang ditunjukkan," ucap pelatih asal Portugal tersebut.
Pada laga ini, tidak banyak penonton yang menyaksikan pertandingan. Meski demikian, Miguel merasa bahwa laga ini tetap menjadi pengalaman yang bagus bagi para pemain asuhannya.
"Untuk atmosfernya, stadion tidak terlalu penuh, tapi tetap pengalaman bagus untuk pemain dan saya sendiri untuk berada di sini. Saya merasa orang Indonesia juga sangat menyukai sepak bola, dan seperti yang saya katakan pada konferensi pers pra pertandingan, dalam sepuluh tahun mendatang akan ada liga yang bagus di sini," ucap pria 38 tahun itu.
Lebanon akan kembali bertanding melawan timnas U-22 pada pertandingan uji coba kedua, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (16/4) mendatang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim Lebanon kesulitan dengan iklim tropis di Indonesia