Cara guru SIJB mendekatkan yang berjarak lewat Safari Ramadhan

id safari Ramadhan SIJB,Johor Bahru,SIJB,Malaysia,pekerja migran Indonesia Oleh Virna P Setyorini

Cara guru SIJB mendekatkan yang berjarak lewat Safari Ramadhan

Suasanya buka puasa bersama di Safari Ramadhan guru-guru Sekolah Indonesia Johor Bahru di sekitar Kampung Melayu Pandan, Johor Bahru, Sabtu (8/4/2023). (ANTARA/Virna P Setyorini)


Kalaupun sedikit jauh, murid-murid itu jemput dulu sekalian berangkat bareng dengan guru-guru. Dengan demikian, orang tua murid juga bisa melihat upaya SIJB untuk mendekatkan mereka semua.

Safari Ramadhan para guru di SIJB berjalan selama dua minggu, mengunjungi enam rumah. Setiap minggu ada tiga rumah yang mereka datangi.


Mengupayakan pendidikan

Rizali sempat mengikuti beberapa kali Safari Ramadhan guru-guru SIJB tersebut, sekalian menjelaskan kegiatan-kegiatan sekolah, bersilaturahmi, serta memperbarui kegiatan-kegiatan sekolah, khususnya untuk yang murid SMP, karena memang para guru sedang mengadvokasi mereka agar mau melanjutkan sekolah di Tanah Air.

Kebetulan, SIJB sudah ada kerja sama dengan Muhammadiyah Jawa Timur. Mereka akan memberikan kursi kepada semua lulusan sekolah yang berada di KJRI Johor Bahru tersebut, berupa beasiswa dan asrama.

Bisa di pesantren, bisa di SMK Muhammadiyah. Nanti didekatkan dengan asrama mereka.

Untuk itu, SIJB meminta kepedulian para orang tua murid. Kadang ada di antara mereka yang masih enggan melepas anaknya kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan.

Karena itulah, guru-guru berkunjung ke rumah murid sekaligus melakukan persuasif, memberikan kesadaran pentingnya pendidikan dan jangan sampai anak-anak mereka hanya bersekolah sampai SMP saja.

Karena Muhammadiyah sangat baik memberikan kursi, sehingga sudah pasti bisa diterima. Untuk tahun ini mendapat 23 kursi. Ini kerja sama baru mulai dan harapannya bisa memberikan kepastian sekolah untuk anak-anak SIJB.

Bahkan, Muhammadiyah Jawa Timur berkomitmen untuk memberikan kesempatan anak-anak pekerja migran Indonesia mendapatkan beasiswa untuk ke universitas.

Tahun lalu lulusan SIJB belum tahu mau melanjutkan ke mana. Ada beasiswa tapi harus tes dan tidak banyak jumlahnya. Dengan kerja sama ini paling tidak sudah pasti mendapat kursi dan beasiswa untuk siswa-siswa, sehingga kelanjutan sekolah sudah jelas.

Orang tua, hanya tinggal mengirimkan uang saku dan tiket untuk pulang ke Indonesia saja. Persoalannya justru kadang datang dari orang tuanya, ada yang masih enggan, terlebih mereka yang berasal dari Sumatera yang menganggap lokasinya terlalu jauh dari kampung halaman mereka.

Tidak putus jalan memastikan anak-anak pekerja migran Indonesia yang tidak memiliki akses pendidikan di Malaysia tetap memiliki harapan, memperoleh ilmu, memupuk mimpi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendekatkan yang berjarak lewat Safari Ramadhan