Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai bulan Ramadhan harus menjadi momentum untuk meredam konflik dan perpecahan antar kelompok politik setelah/pasca masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Dalam hadits disebutkan bahwa agar puasa seseorang sempurna dan diterima oleh Allah hendaknya dia menghindari perkataan yang memecah belah, menggunjing, dan kotor," kata dia dalam keterangan pers yang diterima, Senin.
Menurut dia, bulan Ramadhan harus dijadikan sebagai momentum untuk menciptakan perdamaian antar kelompok.
Selain itu, bulan Ramadhan juga harus dijadikan momen untuk membersihkan jiwa dari segala dosa dan sifat-sifat tercela.
"Hubungan antar sesama manusia yang selama Pemilu 2024 sempat rusak, harus diperbaiki," kata dia.
Namun demikian, Abdul menekankan masa bulan Ramadhan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok.
"Kritik dilakukan dengan kepala dingin, bukan dengan kepalan tangan atau kemarahan," kata dia.
Dalam siaran pers yang sama, Menteri Agama Yaqut Chalil Qoumas juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergandengan tangan setelah menjalani kontestasi Pemilu 2024.
“Memperbanyak ibadah dan kembali bergandengan tangan pascakontestasi politik. Perjuangan politik biarkan berlalu, mari sekarang kita berjuang meraih fitri," kata dia.
Pemilu 2024 meliputi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, Pemilu Anggota DPR RI, Pemilu Anggota DPD RI, pemilu anggota DPRD provinsi, dan pemilu anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.
Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
Selanjutnya, untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai dengan 20 Maret 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PP Muhammadiyah: Bulan Ramadhan jadi momen redam konflik pasca-Pemilu
Berita Terkait
Muhammadiyah: DPR seharusnya hormati putusan MK dan patuhi UU
22 August 2024 15:10 Wib
Ratusan WNI di Malaysia ramaikan acara Semarak Kemerdekaan oleh Muhammadiyah
19 August 2024 5:13 Wib
Haedar Nashir: Kegembiraan mesti disertai penghayatan akan makna merdeka
16 August 2024 13:54 Wib
Grand Syekh Al Azhar sebut umat Islam berhutang jasa pada Muhammadiyah
12 July 2024 11:52 Wib
Muhammadiyah Malaysia adakan khitanan massal untuk anak sanggar bimbingan
24 June 2024 6:52 Wib
PCIM dan PCIA Malaysia menyalurkan 2.000 lebih paket daging kurban
18 June 2024 17:22 Wib
NU dan Muhammadiyah: Suara yang ingin pemilu jujur dan adil harus diapresiasi
10 February 2024 9:40 Wib
Wapres sebut NU dan Muhammadiyah jadi penerima pertama Zayed Award di Asia
04 February 2024 18:41 Wib