Apa itu "post holiday blues" dan bagaimana cara mengatasinya?

id Post holiday blues,liburan,libur lebaran,sedih usai liburan

Apa itu "post holiday blues" dan bagaimana cara mengatasinya?

Ilustrasi sedih usai liburan. (ANTARA/Pexels/Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Libur Lebaran merupakan momen yang ditunggu sebagian besar masyarakat Indonesia, namun, ada kalanya setelah berlibur muncul gangguan yang disebut post holiday blues.


Apa itu post holiday blues?

Psikolog klinis dan salah seorang pendiri Ohana Space Veronica Adesla, M.Psi, dalam pesan singkat kepada ANTARA, Rabu, menjelaskan post holiday blues merupakan perasaan negatif yang tidak menyenangkan sehabis liburan. Perasaan negatif yang muncul bisa berupa rasa sedih, sepi, cemas, lelah, kecewa, atau tidak bersemangat ketika harus kembali ke rutinitas seperti biasanya.


“Biasanya, kemunculan perasaan ini sifatnya sementara, berlangsung selama beberapa hari sehabis liburan panjang,” kata Veronica.

Akibat post holiday blues, seseorang dapat merasa cemas ketika membayangkan harus kembali menjalani rutinitas, tidak bersemangat, kurang fokus, hingga tidak optimal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Meski begitu, psikolog klinis dari Ohana Space Annisa Mega Radyani, M.Psi. menjelaskan post holiday blues bukanlah sebuah gangguan psikologis tertentu yang berbahaya. Bahkan, terkadang post holiday blues cukup normal dialami banyak orang seusai liburan.

“Saat liburan, mungkin akan muncul emosi-emosi menyenangkan yang intens. Aktivitas tersebut mengaktifkan hormon-hormon dalam tubuh, seperti serotonin atau dopamin yang membuat tubuh merasa nyaman, rileks,” ujar Annisa.

Ketika aktivitas tersebut berhenti karena harus kembali ke rutinitas biasanya, hormon tersebut mungkin akan berkurang dan dapat menyebabkan emosi negatif serta ketidaknyamanan seusai berlibur.