Jakarta (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyetujui untuk menjajaki kerja sama dan kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
"Kerja samanya seperti meningkatkan infrastruktur dan stasiun pengisian, menciptakan lingkungan bisnis dan iklim investasi untuk menarik investasi, termasuk kemitraan publik-swasta, mengoptimalkan produksi dan penggunaan bahan dan sumber daya yang berkelanjutan untuk mencapai nilai yang lebih tinggi dari rantai pasokan kendaraan listrik di kawasan dan meningkatkan partisipasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)", kata para pemimpin ASEAN dalam suatu pernyataan bersama yang diunggah pada situs resmi Sekretariat ASEAN, Rabu.
Dalam pernyataan itu disebutkan pula bahwa kerja sama tersebut bisa melalui kolaborasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, promosi peluang investasi dan peningkatan kesadaran publik, pengelolaan dampak lingkungan secara tepat, penguatan ketahanan energi regional, promosi penggunaan energi terbarukan di sektor mobilitas, secara bertahap meninggalkan kendaraan bermesin pembakaran internal konvensional menjadi kendaraan nol emisi, termasuk kendaraan listrik, dan membahas agenda pembiayaan untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan.
Para pemimpin ASEAN kembali menegaskan komitmennya terhadap Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim dan Perjanjian Paris guna mengurangi emisi gas rumah kaca.
ASEAN juga menyatakan menghormati perbedaan tingkat pembangunan ekonomi dan keragaman kebijakan serta tindakan yang berhubungan dengan kendaraan listrik di antara negara-negara anggotanya.
Para pemimpin ASEAN juga mengakui tingginya permintaan sektor transportasi dan otomotif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan peran kendaraan listrik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung agenda dekarbonisasi.
ASEAN menegaskan peran signifikan adopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya ASEAN dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, mempercepat transisi energi, menjalankan dekarbonisasi sektor transportasi darat di kawasan, mencapai target emisi nol bersih (NZE) dan meningkatkan ketahanan energi di setiap negara anggota ASEAN dan di kawasan.
Para pemimpin ASEAN pun berkomitmen mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional yang melibatkan seluruh negara anggota ASEAN, serta membangun ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan.
Selain itu, ASEAN juga mendorong harmonisasi standar regional untuk ekosistem kendaraan listrik serta pelatihan dan sertifikasi yang berdasarkan standar internasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KTT ASEAN setujui kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik