Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap negosiasi terkait perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan pada masa kepemimpinan dirinya di Indonesia dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Malaysia.
Hal itu disampaikan Presiden dalam konferensi pers bersama PM Malaysia Anwar Ibrahim usai pertemuan keduanya di Malaysia, Kamis, sebagaimana disaksikan melalui tayangan video di kanal Youtube stasiun televisi Buletin TV3 Malaysia, dari Jakarta.
“Saya juga berharap negosiasi perbatasan lainnya termasuk di darat, Sebatik, kemudian Sinapad, juga bisa segera diselesaikan, mumpung Perdana Menterinya masih Dato Seri Anwar Ibrahim dan di Indonesia Presidennya masih Jokowi,” ujar Jokowi.
Jokowi sendiri menyambut baik sejumlah negosiasi perbatasan yang telah tercapai antara lain negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi dan di Selat Malaka bagian selatan, yang menurutnya dapat tercapai setelah negosiasinya berjalan selama 18 tahun.
“Setelah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun, bisa diselesaikan, ini alhamdulillah, berkat Perdana Menteri Seri Anwar Ibrahim yang bekerja cepat dibantu para menteri,” ujarnya.
Presiden juga menyambut baik penyelesaian nota kesepahaman untuk border crossing agreement, border trade agreement, sertifikasi halal serta kerja sama promosi investasi.
Sementara itu PM Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dirinya menganggap Presiden Jokowi dan Indonesia sebagai sahabat sejati.
Menurut Anwar, perundingan yang dilakukan dirinya dengan Jokowi adalah sebagai dua keluarga atau sahabat.
“Ini terbukti dalam sejarah hubungan dua negara, peningkatan kerja sama dan kesepahaman dalam masa singkat ini luar biasa,” kata Anwar.
Dia mengatakan beberapa kerja sama yang telah dilakukan di antaranya antara kepolisian Malaysia dengan kepolisian Indonesia serta kerja sama Menteri Pertahanan RI-Malaysia, yang telah mencapai tahap yang sangat membanggakan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi harap negosiasi perbatasan RI-Malaysia selesai di eranya