Karena Indonesia vs Palestina tak sekadar soal si kulit bundar
Ingat, Palestina adalah negara yang mengakui pada waktu Indonesia merdeka pertama kali oleh Presiden Soekarno
Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan juga mengandung misi solidaritas.
Sebab, sebanyak 10 persen hasil dari penjualan tiket akan disumbangkan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina.
Pemilihan Palestina sebagai lawan Indonesia sesuai dengan kriteria yang diminta oleh pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Juru taktik asal Korea Selatan itu ingin Timnas Indonesia melawan tim-tim dengan peringkat 100 besar FIFA.
Bagaimana Palestina?
Asisten Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) Susan Shalabi menyatakan tidak mencari siapa yang menang dan kalah dalam laga nanti.
Bagi Palestina, dan tentu bagi Indonesia, pertandingan ini menegaskan persaudaraan sejati.
Karena itu, Palestina juga mengucapkan banyak terima kasih atas apa yang telah dilakukan seluruh masyarakat Indonesia dalam mendukung negaranya.
Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada Presiden RI Joko Widodo, serta Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.
Indonesia juga disebutnya bukan hanya teman, tetapi saudara. Dan Timnas Palestina senang datang di Surabaya, di Indonesia.
Momentum Indonesia melepas kesempatan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 juga mendapat respek.
Meski mereka mengakui sangat sedih karena Indonesia tidak mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah. Dan, Palestina, disampaikannya, tidak akan melupakan itu.
Jutaan pasang mata penggemar bola di Tanah Air, bahkan di dunia akan fokus ke Surabaya. Hasilnya layak ditunggu.
Tiket Indonesia vs Palestina pun sudah habis sebelum waktunya. Harganya, Rp100 ribu untuk kelas ekonomi, dan Rp250 ribu bagi suporter duduk di tribun VIP.
Sebanyak 40 ribu pasang mata akan menyaksikannya langsung di salah satu stadion termegah di Tanah Air tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Karena Indonesia vs Palestina tak sekadar si kulit bundar