Kuala Lumpur (ANTARA) - Nilai perdagangan Malaysia pada 2022 mencapai lebih dari RM2 triliun (sekitar Rp6.688 triliun) selama dua tahun terakhir dan mencatat pertumbuhan tercepat sejak 1994, dengan pertumbuhan sebesar 27,6 persen menjadi RM2,8 triliun (tahun-ke-tahun/y-o-y).
Kinerja tersebut tercatat dalam Laporan Statistik Akhir tentang Perdagangan Luar Negeri Malaysia 2023 untuk tahun referensi 2022, yang dikeluarkan oleh Departemen Statistik Malaysia (DOSM) di Putrajaya, Senin.
Kepala Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahiding mengatakan kinerja perdagangan Malaysia mempertahankan momentum pertumbuhannya pada 2022 dengan nilai ekspor, impor, dan surplus perdagangan melonjak ke level tertinggi yang baru.
Kinerja perdagangan yang menggembirakan itu, menurut dia, didorong oleh faktor permintaan eksternal yang tinggi serta harga komoditas yang kuat.
Nilai ekspor Malaysia pun melonjak sebesar 24,9 persen menjadi RM1,6 triliun (sekitar Rp5.350 triliun) dari RM1,2 triliun (sekitar Rp4.013 triliun) pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekspor itu disumbang oleh kinerja ekspor domestik dan re-ekspor yang cukup baik.
Sejalan dengan kinerja ekspor, ia mengatakan nilai impor Malaysia kembali mencatat pencapaian baru untuk pertama kalinya menembus level RM1 triliun (Rp3.344 triliun), dengan pertumbuhan dua digit sebesar 31 persen secara y-o-y.
Sementara itu, surplus perdagangan naik sebesar 1,0 persen menjadi RM256,2 miliar (sekitar Rp856.79 triliun), yang merupakan surplus perdagangan selama 25 tahun terakhir sejak 1998.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kinerja perdagangan Malaysia 2022 lampaui Rp6.688 triliun