“Nanti pada 26 Agustus ini ada tim dari Australia dan Eropa yang datang, jumlah 15 orang. Untuk memastikan final ‘ini lapangannya’,” jelas Erick.
Dengan kurang lebih tiga minggu menuju 26 Agustus, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut akan memaksimalkan waktu untuk memperbaiki apa yang menjadi catatan FIFA agar semuanya dapat teratasi dengan baik.
“Jangan sampai sebelum nanti kita balik belum ada black and white. Ini tidak mau hal-hal ini menjadi catatan. Ini harus sukses, kita tuan rumah, apalagi sudah ada kesepakatan bahwa ini buat tim jangka panjang kita,” ucap Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga membeberkan bahwa nantinya kemungkinan laga pembuka Piala Dunia U-17 akan digelar di Jakarta International Stadium (JIS).
Mengingat akses keluar masuk hingga rumput stadion yang ada di Jakarta Utara itu masih menjadi sorotan, pihaknya telah mengadakan pembicaraan dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Propertindo (Jakpro), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan juga Jasamarga untuk memperbaiki beberapa kekurangan stadion dengan kapasitas 82.000 penonton tersebut.
“Tentu seperti pembicaraan dengan Pemda DKI, Jakpro, Kementerian PUPR, kemarin yang saya juga dilaporkan nanti Jakpro dan PUPR akan berkonsolidasi melakukan perbaikan akses dan infrastruktur pendukung,” kata pria 53 tahun itu.
“Dan mereka kayaknya ada kesepakatan soal rumput Jakpro, lalu untuk penyeberangan di dua titik itu PUPR. Ini yang saya dengar, tapi saya bisa mengkonfirmasi minggu depan. Dari sisi lain, akses ke jalan tol dari pihak Jasamarga, BUMN membantu. Tentu akses-akses ini jadi catatan FIFA yang harus dipastikan siap,” tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FIFA akan kembali kunjungi Indonesia pada 26 Agustus