Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan rusun santri yang bakal dibangun dilengkapi dengan tempat tidur, lemari pakaian serta fasilitas pendukung lainnya. Sehingga dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi para santri.
Detail rencana rusun yang dibangun untuk para santri memiliki luasan lahan 1.125 meter persegi dengan dimensi bangunan 33 x 8.20 meter, tipe barak, tiga lantai, enam barak 32 unit kapasitas hunian 128 orang.
Fasilitasnya meubelair berupa 64 unit tempat tidur susun dan 64 unit lemari dua pintu.
“Harapannya rusun ini akan sangat membantu agar santri-santri di wilayah perbatasan kita juga fasilitas yang layak untuk menempuh pendidikan,” kata Iwan Suprijanto.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan BP2P Kalimantan II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Hujurat mengatakan rusun tersebut akan berkontrak di September 2023 dengan estimasi pelaksanaan pekerjaan mulai Oktober 2023 hingga Mei 2024. Dan estimasi biaya fisik dan manajemen konstruksi senilai Rp9,68 Miliar.
“Kami berharap rencana pembangunan Rusun Ponpes As’adiyah Sebatik berjalan sesuai estimasi dan bisa secepatnya dimanfaatkan oleh santri,” harapnya.
Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik, K.M Jefri Sakka mengatakan jumlah santri saat ini sebanyak 1.286 orang. Terdiri atas 646 santri putra dan 640 santri putri.
“Dibangunnya Rusun Ponpes As’adiyah Sebatik ini, santri-santri kami yang masih terpisah di rumah kontrakan warga memiliki asrama yang layak di lokasi pondok sehingga kegiatan pembinaan santri bisa lebih maksimal,” tutur K.M Jefri Sakka.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres RI resmikan pembangunan rumah susun santri di Pulau Sebatik