Surabaya, Jatim (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya menggelar bakti sosial dengan menghadirkan layanan kesehatan kereta sehat Rail Clinic dan kereta pustaka Rail Library.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Lauqman Arif saat ditemui wartawan di Surabaya, Jatim, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka HUT Ke-78 KAI dengan menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk masyarakat di wilayah Stasiun Sidotopo Surabaya.
"Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan primer atau pelayanan tingkat pertama di Rail Clinic generasi ke-4 yang meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan kesehatan mata, pemeriksaan laboratorium sederhana serta penyuluhan kesehatan," ujarnya.
Dalam kegiatan bakti sosial tersebut, kata dia, pihaknya menyiapkan tim kesehatan yang terdiri atas tiga dokter umum, dua dokter gigi, satu dokter spesialis kandungan, satu bidan, dua apoteker, dan 14 paramedis.
"Dengan adanya pengobatan melalui Rail Clinic ini, kami berharap tingkat kesehatan warga menjadi lebih baik," ucap Luqman.
Selain itu, kata dia, tersedia juga layanan Rail Library bagi pelajar tingkat SD hingga SMA sederajat serta masyarakat sekitar yang hadir.
"Di dalamnya menyediakan ratusan buku bacaan, dan dilengkapi pula dengan fasilitas perpustakaan elektronik berupa enam buah monitor layar sentuh dengan database berbagai bacaan, video edukatif, serta edukasi perkeretaapian yang terkoneksi dengan internet," tuturnya.
Lugman menjelaskan dalam kegiatan bakti sosial tersebut bersinergi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, yang memberikan edukasi tentang pencegahan kecanduan internet pada anak dan remaja.
"Ada juga edukasi yang diberikan oleh petugas pengamanan Daop 8 Surabaya, menyosialisasikan tentang keamanan dan keselamatan perjalanan KA kepada masyarakat yang hadir," ucapnya.
Tak hanya itu, petugas dari pengamanan KAI Daop 8 Surabaya juga menyerahkan peralatan olahraga kepada tiga sekolah, yaitu SDN Sidotopo 1, SMP Muhammadiyah 1 Surabaya, dan SMK PGRI 10 Surabaya berupa dua bola sepak, dua bola futsal, empat bola voli, dan satu net voli.
"Harapannya, dengan diberikannya sarana perlengkapan olahraga ini, para murid setelah menerima pembelajaran di sekolah, dapat beralih dengan aktifitas olahraga, dan tidak ada lagi yang melakukan aktivitas di sekitar jalur KA," ujarnya.
"Kepada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan stasiun atau rel kereta api, untuk sama-sama menjaga keamanan perjalanan kereta api dan aset-aset yang menjadi milik PT KAI," tambah Luqman.