Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM) Konselor Mohamed Abdelsalam di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, untuk membahas peran ulama dalam menghadapi tantangan global.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Mohamed Abdelsalam membahas sejumlah langkah dan upaya untuk meningkatkan kerja sama antara pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan Indonesia-Uni Emirat Arab.
"Saya bersama Sekjen PBNU diundang oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk ikut serta menemui utusan khusus dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed yang secara khusus datang ke Indonesia untuk menemui Bapak Presiden dalam upaya peningkatan kerja sama, bukan hanya antara Pemerintah Uni Emirat Arab dengan Pemerintah RI saja, tetapi juga dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan baik yang dibentuk di Emirat dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan di Indonesia terutama Nahdlatul Ulama," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dalam keterangannya usai pertemuan.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya peran ulama dan orang bijak bangsa dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan global.
Melalui pertemuan tersebut diharapkan akan timbul sejumlah inisiatif untuk dilakukan secara bersama-sama.
"Alhamdulillah, dalam perbincangan tadi banyak hal menjadi pandangan bersama dan dua pihak. Insya Allah, setelah ini ada inisiatif-inisiatif yang akan dikerjakan bersama," ujar Yahya.
Selain itu, Presiden Jokowi turut menyampaikan apresiasi atas upaya dan langkah yang dilakukan oleh Majelis Hukama Muslimin di bawah pimpinan Grand Sheikh Al-Azhar Prof Dr Ahmed Al-Tayeb dalam mendorong perdamaian, menyebarkan nilai-nilai toleransi, koeksistensi, dan persaudaraan manusia, serta dalam mengoptimalkan peran pemuka dan tokoh agama dalam menghadapi tantangan global, termasuk isu perubahan iklim dan dampaknya.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi kerja sama yang telah terbangun antara Majelis Hukama Muslimin dengan PB Nahdlatul Ulama dan PP Muhammadiyah dalam meneguhkan persaudaraan manusia dan koeksistensi, terutama terkait perkembangan kondisi kemanusiaan akhir-akhir ini.
Sementara itu, Mohamed Abdelsalam menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Jokowi dan Bangsa Indonesia atas peran Indonesia dalam mengatasi berbagai persoalan dunia Islam.
Indonesia dinilai telah menampilkan model peradaban Islam dengan keanekaragaman agama dan budaya yang menginspirasi bangsa lain terutama di kawasan Asia Tenggara.
Abdelsalam juga mengemukakan bahwa di masa-masa mendatang akan banyak inisiatif dan rencana kerja sama antara Cabang Majelis Hukama Muslimin Kawasan Asia Tenggara yang berkantor di Jakarta dengan berbagai lembaga keagamaan dan pemerintah di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kerja sama tersebut, kata dia, bertujuan untuk membangun jembatan komunikasi dan mengedepankan nilai-nilai dialog dan koeksistensi.
Tidak hanya itu, Mohamed Abdelsalam juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas upaya bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Indonesia dalam rangka menciptakan perdamaian global terutama dalam mendukung Bangsa Palestina.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut Duta Besar Persatuan UEA untuk Indonesia Abdullah Salem Al Dhaheri dan Anggota Majelis Hukama Muslimin Quraish Shihab.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi-Sekjen MHM bahas peran ulama hadapi tantangan global