Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) dan Bulan Sabit Merah (BSM) Mesir (Egyptian Red Crescent) memperkuat kerja sama untuk penanganan bantuan kemanusiaan bagi korban konflik Gaza, Palestina yang tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat dalam menyalurkan bantuan.
PMI mengapresiasi upaya seluruh personel BSM Mesir dalam mengelola bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
"Oleh karena itulah kami terus memperkuat kerja sama dengan BSM Mesir. Tidak hanya dalam penanganan kedaruratan, tetapi nantinya juga berkontribusi dalam upaya pemulihan dan rekonstruksi di Gaza," kata Sekjen PMI A.M. Fachir saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (6/1).
Dalam memperkuat hubungan kerja sama PMI dengan BSM Mesir, telah menandatangani dokumen nota kesepahaman (MoU) pada hari Kamis (4/1). Penandatanganan secara daring itu dihadiri Sekjen PMI A.M. Fachir dari Jakarta dan CEO Bulan Sabit Merah Mesir Ramy El Nazer di Mesir.
Penandatanganan MoU dengan BSM Mesir ini, kata dia, adalah wujud konkret rencana penyaluran bantuan donasi masyarakat Indonesia kepada warga Gaza melalui PMI.
Dengan adanya kerja sama ini, Fachir berharap bantuan bisa dengan mudah dan lancar masuk serta diserahkan kepada warga Gaza.
Dalam siarannya melalui daring, CEO BSM Mesir Ramy El Nazer memandang perlu dukungan masyarakat internasional, terutama Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk bersatu mendorong pemenuhan kebutuhan dasar warga Gaza yang saat ini tertindas dan sangat menderita.
Ramy El Nazer menyebutkan lebih dari 1,5 juta warga Gaza kehilangan tempat tinggal tanpa mendapatkan akses kebutuhan dasar yang memadai. Kondisi pengungsian yang sangat minim, pasokan listrik yang terbatas, belum lagi pasokan dan persediaan makanan serta minuman juga sangat terbatas.
"Kita tidak boleh tinggal diam dan harus bekerja sama membantu mereka yang menderita akibat agresi yang tidak berperikemanusiaan ini," ujarnya.
Sebagai sesama anggota keluarga gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PMI dan BSM Mesir sangat memahami untuk saling mendukung misi kemanusiaan untuk korban terdampak konflik Gaza sebagai upaya penyelamatan jiwa dan perlindungan terhadap martabat serta hak-hak dasar warga Gaza.
Kondisi konflik yang terus berlanjut di Gaza, menurut dia, menyebabkan penderitaan yang luar biasa dan mendorong peningkatan kerentanan terhadap kesehatan warga Gaza. Fungsi dan akses pelayanan kesehatan terganggu bisa memicu terjadinya bencana kesehatan masyarakat di Gaza.
Selain itu, dengan tingginya tingkat kematian dan cedera akibat kekerasan, pengungsian massal, kepadatan penduduk, gangguan besar, dan disfungsi sistem kesehatan serta kerusakan infrastruktur air dan sanitasi, menyebabkan stres yang parah terhadap kesehatan mental yang mempengaruhi seluruh populasi Gaza.
Belum lagi diperparah dengan aksi pengeboman dan pengepungan oleh tentara Zionis Israel tau Israel Defense Forces (IDF) yang menyasar secara acak kepada warga Gaza, bahkan anak dan wanita menjadi sasaran penembakan dan pengeboman.
Kondisi Gaza yang porak poranda akibat pengeboman yang dilakukan secara masif oleh IDF, lanjut dia, sangat menghalangi akses ambulans yang membawa korban luka menuju fasilitas kesehatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI dan BSM Mesir percepat penyaluran bantuan ke Gaza
Berita Terkait
Gunung Lewotobi Laki-Laki memuntahkan abu setinggi 10 kilometer Sabtu
09 November 2024 8:58 Wib
Gunung Merapi meluncurkan 11 kali guguran lava sejauh 1,6 km
08 November 2024 14:40 Wib
19 pasangan WNI di Tawau Sabah terima surat pencatatan pernikahan
08 November 2024 14:26 Wib
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT kembali erupsi setinggi 5.000 meter
07 November 2024 11:14 Wib
2.472 jiwa dilaporkan mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi di NTT
05 November 2024 11:37 Wib
Korban meninggal akibat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki bertambah
04 November 2024 13:50 Wib