Menlu Retno Minta BMI Cermati Kontrak Kerja

id Menlu Retno Minta BMI Cermati Kontrak Kerja

Menlu Retno Minta BMI Cermati Kontrak Kerja

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) berbincang dengan sejumlah buruh migran Indonesia (BMI) yang bekerja di perkebunan sawit milik Sime Darby di Pulau Carey, Malaysia, Minggu (25/1). Foto Antara/Aulia Badar

Kuala Lumpur, (Antara KL) - Menlu Retno Marsudi mengingatkan buruh migran Indonesia (BMI) di luar negeri termasuk Malaysia harus memiliki kontrak kerja dan mencermatinya demi menjamin hak dan kewajiban sehingga terhindar dari praktik penipuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"BMI harus ada kontrak kerja agar ada kepastian soal waktu, hak dan kewajiban," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno saat menemui ratusan pekerja asal Indonesia di perkebunan sawit Sime Darby, Pulau Carey, Malaysia bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno dan staf KBRI Kuala Lumpur, Minggu (25/1).

Dia berpesan agar para BMI juga membaca isi kontrak kerjanya agar menghindari hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah diperbincangkan.

"Sebelum ditandatangani, kontrak kerja harus dibaca isinya dan bila ada yang tidak disepakati bisa dibicarakan lagi," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno mengimbau para pekerja Indonesia di negara ini agar tidak segan menghubungi pihak perwakilan RI di negara ini apabila mendapatkan masalah yang sekiranya perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah Indonesia.

"Jika ada masalah jangan segan-segan melaporkan ke kantor perwakilan RI di negara ini. Kami siap membantu Warga Negara Indonesia termasuk para buruh migran," ucapnya.

Sementara itu, Menlu Retno menyampaikan bahwa para pekerja Indonesia di perusahaan sawit Sime Darby mendapat apresiasi yang baik dari pihak menajemen perusahaan tersebut.

"Pekerja Indonesia dapat apresiasi bagus di perusahaan milik Malaysia itu dan saya gembira mendapat laporannya," ungkap dia.

Namun demikian, bila terjadi permasalahan harus segera disampaikan agar dapat dengan segera dicarikan solusi penyelesaiannya.


Mayoritas pekerja Indonesia

Senada disampaikan kepala Sumber Daya Manusia (SDM) Sime Darby Plantation Sdn Bhd Mohamad Fauzi Hassan bahwa pekerja Indonesia yang merupakan mayoritas di kebun sawit tersebut telah menunjukkan diri sebagai pekerja yang baik.

"Mayoritas di Sime Darby, adalah pekerja asal Indonesia terutama asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ada sekitar 18 ribu pekerja asal Indonesia di perusahaan tersebut dari 28 ribu pekerja asing atau 70 persennya," ungkap Fauzi.

Selanjutnya, Fauzi menjelaskan, apabila ada permasalahan, pihak perusahaan memang berupaya untuk bisa diatasi sehingga proses bekerja tidak terhambat.

"Semisal, sebelum memulai bekerja, tentu akan ada penjelasan singkat terkait pekerjaan. Selain itu juga, juga ada pertemuan-pertemuan rutin," ungkapnya.

Begitupula mengenai visa terutama dalam masa perpanjangan, pihaknya juga terus berupaya untuk secepatnya bisa diselesaikan dengan menghantar permohonan tersebut kepada pihak imigrasi Malaysia.

Namun bila terjadi keterlambatan, kata dia, itu tentu bukan dari pihak menejemen tapi tergantung dari pihak pemerintah yang memberikan kelulusan visa tinggal untuk bekerja tersebut.
(AB)