Tunis (ANTARA) - Gerakan Palestina Hamas pada Senin mengatakan bahwa perlawanan yang dipimpin oleh sayap militer Brigade Qassam siap untuk membela warga Palestina jika terjadi operasi militer Israel di Kota Rafah, Gaza.
"Operasi militer di Rafah tidak akan mudah bagi tentara pendudukan fasis," tulis gerakan tersebut melalui Telegram.
"Perlawanan gagah berani kami, yang dipimpin oleh Brigade Qassam, sepenuhnya siap untuk melindungi rakyat kami, mengalahkan musuh ini, menggagalkan rencananya dan menggagalkan tujuannya," lanjutnya.
Media Times of Israel melaporkan pada hari sebelumnya bahwa Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mulai menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan bagian timur Rafah menjelang operasi militer yang direncanakan.
Militer Israel menyarankan penduduk setempat untuk pindah ke zona kemanusiaan di wilayah Al Mawasi dan Khan Younis.
Sementara itu, juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh kemudian mengatakan bahwa Palestina menyerukan kepada Pemerintah AS untuk segera bertindak guna mencegah operasi Israel di Rafah.
Sebagaimana diwartakan, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menekankan bahwa pemerintahnya tidak akan pernah menyerah pada tujuan militernya di Gaza. Dia mengatakan penarikan mundur Israel dari Gaza berarti penyerahan diri Israel dan kemenangan besar bagi Hamas dan Iran.
Ia menegaskan bahwa Israel telah dan masih siap untuk membuat kesepakatan mengenai jeda pertempuran untuk memastikan pembebasan orang-orang Israel yang diculik. Israel melakukan upaya tersebut, lanjutnya, demi membebaskan 124 sandera dan kemudian akan kembali berperang.
Adapun sebelumnya Hamas sedang mempertimbangkan proposal baru untuk kesepakatan penyanderaan yang diajukan oleh Mesir yang mengharuskan pelepasan 33 sandera Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara di Jalur Gaza.
Proposal yang disusun dengan bantuan Israel, terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama dari perjanjian tersebut mencakup pembebasan 20-33 sandera selama beberapa minggu dengan imbalan jeda pertempuran dan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
Durasi gencatan senjata bisa diperpanjang dengan bergantung pada jumlah sandera yang dibebaskan. Kemudian, sebagai bagian dari kesepakatan tahap kedua, Hamas diminta untuk menukar sandera yang tersisa, termasuk tentara Israel dan jenazahnya dengan lebih banyak lagi tahanan Palestina.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas siap lindungi warga Palestina bila Israel serang Rafah
Berita Terkait
Empat jurnalis kembali gugur di Gaza
18 May 2024 5:22 Wib
12 relawan MER-C Indonesia tertahan di Gaza Selatan
15 May 2024 22:13 Wib
Borrell geram atas serangan Israel terhadap konvoi bantuan Gaza
15 May 2024 13:19 Wib
Guterres sebut situasi Rafah ada di ujung tanduk
11 May 2024 5:23 Wib
Brigade Al-Qassam sergap pasukan Israel di wilayah Gaza selatan
11 May 2024 5:21 Wib
Suriah menggagalkan serangan Israel jelang fajar di pedesaan Damaskus
10 May 2024 6:19 Wib
Malaysia mengutuk keras serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
08 May 2024 17:14 Wib
35 orang Palestina tewas akibat serangan gencar Israel di Rafah dalam 24 jam
08 May 2024 17:00 Wib