Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan Malaysia sedang mengkaji kemungkinan untuk memperluas hubungan kerja sama termasuk di sektor perdagangan dan investasi dengan kesertaan di BRICS dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Anwar dalam sesi tanya-jawab menteri di Dewan Rakyat yang diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan Malaysia sedang mengkaji kemungkinan untuk bersama-sama dengan negara jiran, yakni Thailand dan Indonesia, untuk memperluas hubungan termasuk di sektor perdagangan dan investasi selain dengan APEC, misalnya dengan BRICS dan OECD.
“Kita percaya jaringan ini akan memberikan kekuatan baru karena PDB (Produk Domestik Bruto) negara-negara anggota BRICS sendiri telah mencapai 26,6 triliun dolar AS (Rp433,5 kuadriliun) atau setara dengan 26,2 persen PDB dunia. Maka jika kita membuka jalur ini, kita yakin akan bermanfaat bagi perusahaan dan perekonomian negara kita,” kata Anwar.
Sebagai negara perdagangan, menurut dia, harus membangun jaringan untuk membantu rakyat dan negara dari sudut investasi dan perdagangan. Selain itu, Malaysia juga memiliki kebijakan untuk membuka jaringan baru terutama dalam konteks Selatan Global.
Gerakan Selatan Global, menurut dia, telah menunjukkan kesediaan negara-negara terkait untuk bangkit mempertahankan kepentingan kawasan yang tidak hanya terikat pada satu kekuatan ekonomi.
BRICS telah menunjukkan kesediaan Brasil, Rusia, India, China, Afrika, Selatan yang sekarang ditambah beberapa negara baru termasuk Uni Emirat Arab untuk bersama-sama mengupayakan itu. Malaysia dan beberapa negara ASEAN lainnya juga telah menunjukkan minat ke arah yang sama, katanya.
Ia mengatakan langkah membuka jalur baru itu diambil disamping terus memperkuat Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang terus dijaga, ekonomi komprehensif kawasan, juga Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Terkait kemungkinan permohonan masuk dalam BRICS akan memakan waktu, Anwar mengatakan ada kemungkinan dapat segera menjadi negara mitra sebelum memuktamadkan kesertaan mengingat adanya hubungan sangat baik dengan negara-negara anggota.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia kaji kesertaan di BRICS dan OECD