Sebanyak 2,64 juta wisatawan masuk Malaysia diperiksa antisipasi penularan Mpox

id KKM, Mpox

Sebanyak 2,64 juta wisatawan masuk Malaysia diperiksa antisipasi penularan Mpox

Menteri Kesehatan Malaysia Dzulkefly Ahmad (kiri depan) melakukan pemantauan fasilitas thermal scanner di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) guna mengantisipasi penyebaran Mpox di Sepang, Malaysia, Rabu (28/8/2024). (Facebook Kementerian Kesihatan Malaysia)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah melakukan pemeriksaan terhadap 2,64 juta wisatawan yang masuk ke negara itu dalam kurun waktu 16 hingga 27 Agustus 2024 guna mengantisipasi penyebaran cacar monyet (Mpox).

KKM dalam pernyataannya diterima di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan sebanyak 2,64 juta wisatawan sudah diperiksa untuk mengetahui gejala Mpox di pelabuhan masuk internasional, di mana sejauh ini belum ada kasus dugaan penyebaran penyakit tersebut.

KKM menyarankan wisatawan dari negara berisiko tinggi untuk memantau kesehatannya sendiri dalam waktu 21 hari sejak tanggal kedatangan.

Sebanyak 13 laboratorium yang mampu melakukan uji deteksi Mpox yaitu delapan laboratorium pemerintah dan lima laboratorium swasta. 

Selain itu dua di antaranya mampu mengurutkan informasi genetik untuk mendeteksi varian virus yang terdeteksi. Sejak awal 2024 hingga 27 Agustus, total kasus suspek Mpox yang dilaporkan di fasilitas kesehatan sebanyak 33 kasus, 32 kasus diantaranya terkonfirmasi negatif dan satu kasus lagi masih menunggu hasil laboratorium.

Sebagai persiapan awal, KKM telah mengadakan sesi interaksi dengan berbagai kementerian dan lembaga serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk saling menginformasikan peran masing-masing dalam pengendalian dan pencegahan infeksi Mpox.

Sesi virtual juga dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Malaysia di negara-negara Afrika untuk mengkonsolidasikan kerja sama memperoleh dan menyampaikan informasi kepada warga Malaysia di negara-negara tersebut.

KKM juga telah membuat pengumuman terkait Mpox kepada masyarakat melalui berbagai saluran seperti media massa dan media sosial. Kesiapsiagaan juga perlu lebih ditingkatkan untuk menghadapi situasi penularan Mpox.

Untuk itu, KKM menghimbau agar, pertama, orang berisiko tinggi yang mengalami gejala Mpox seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam atau lepuh sebaiknya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Kedua, menghindari kontak langsung dengan orang yang diduga atau dipastikan tertular Mpox, termasuk kontak seksual. Ketiga,
mempraktikkan pengendalian kesehatan diri seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau hand sanitizer.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) belum mengeluarkan saran atau rekomendasi apa pun terkait pembatasan perjalanan. Oleh karena itu, KKM mengatakan individu yang mengunjungi negara berisiko tinggi disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dengan individu yang memiliki gejala atau hewan yang sakit, segera merujuk ke fasilitas kesehatan jika terjadi gejala, serta mematuhi pedoman yang dikeluarkan oleh negara.

Terbukti ketika Malaysia dan negara-negara lain berhasil mengatasi beberapa epidemi sebelumnya, ancaman Mpox itu juga perlu diatasi melalui pendekatan seluruh bangsa dan seluruh planet, serta pengendalian kesehatan diri yang tinggi oleh setiap individu. Kementerian Kesehatan akan terus bekerja sama dengan WHO dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menangani situasi Mpox, demikian pernyataan KKM.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 2,64 juta wisatawan masuk Malaysia diperiksa antisipasi penularan Mpox