Menteri BUMN sebut keberlanjutan penurunan harga tiket pesawat perlu kajian

id Erick,BUMN,Tiket pesawat,penurunan tiket pesawat,Menteri BUMN

Menteri BUMN sebut keberlanjutan penurunan harga tiket pesawat perlu kajian

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) dalam jumpa pers seusai rapat bersama Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, InJourney Airports, dan AirNav Indonesia di Jakarta, Kamis (2/1/2025). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan keberlanjutan penurunan harga tiket pesawat perlu kajian mendalam agar dapat memastikan dampaknya terhadap industri penerbangan maupun secara ekonomi.

"Saya belum bisa bicara, karena itu tentu konteksnya perlu kajian yang lebih dalam," kata Erick saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Erick menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan awak media mengenai keberlanjutan kebijakan penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen yang diberlakukan pemerintah sejak 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

Pernyataan itu disampaikan seusai rapat dengan berbagai BUMN aviasi yakni Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, InJourney Airports, dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Dia menegaskan industri penerbangan Indonesia masih berfokus pada efisiensi, mengingat jumlah pesawat yang terbatas.

Saat ini, Indonesia membutuhkan sekitar 750 pesawat, namun jumlah pesawat yang ada baru sekitar 400-an.

"Saya rasa industri penerbangan hari ini kita terus efisiensi. Karena memang jumlah pesawat kan tidak cukup. Dengan size Indonesia yang memerlukan 750 pesawat yang hari ini baru 400-an ya memang kita kurang," ucapnya.

Erick menyampaikan maskapai seperti Garuda, Citilink, dan Pelita Air tengah berusaha menambah jumlah pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara yang terus berkembang.

Upaya itu dianggap sebagai langkah inovatif dalam mendukung kelancaran penerbangan.

"Jadi laporan yang tadi disampaikan oleh Dirut Garuda, Dirut Pelita, Citilink berusaha menambah pesawat. Jadi, inovasinya menambah pesawat," kata Erick.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri mengatakan pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat penerbangan dalam negeri selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di seluruh bandara yang ada di Indonesia.

Elba mengatakan kebijakan terkait penurunan tarif pesawat angkutan udara merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi beban harga tiket pesawat.

Pemberlakuan penyesuaian tarif berlaku selama 16 hari pada masa periode Natal dan Tahun Baru, mulai 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri BUMN: Keberlanjutan penurunan harga tiket pesawat perlu kajian