Boyolali, 28/8 (AntaraKL) - Seorang pengrajin asal Desa Karanggeneng Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mempunyai ide kreatif dengan memanfaatkan limbak gelas plastik bekas minuman yang dianyam menjadi sebuah piring yang cantik dan laku dijual.
Hendrati Sri Kristianingsih (50) seorang pengrajin warga RT 01 RW 013 Singkil Boyolali, Jumat, mengatakan, ide kreatif membuat piring dari limbah gelas plastik muncul setelah mengamati piring dari bahan baku lidi buatan Yogyakarta.
"Saya membut piring dari limbah gelas plastik ini, baru pertama kali dan belum ada yang memproduksi kerajian seperti ini," kata Hendarti Sri Kristianingsih.
Menurut Hendarti, dirinya pertama mencoba-coba dengan limbah gelas plastik bekan minuman yang dibersihkan hingga steril tersebut, kemudian dianyam dengan bahan tali kawat souvenir yang berwana-warni sehingga setelah jadi kelihatan cantik dan kuat.
"Saya membuat satu piring bisa menghabiskan 48 limbah gelas plastik. Orang membuat satu piring ini, memerluka waktu sekitar tiga hingga empat jam," katanya.
Menyinggung soal bahan baku limbah gelas plastik, Hendarti menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan para pemulung.
"Satu kg gelas plastik bisa mendapatkan sekitar 400 biji. Jumlah ini, dapat dibuat piring unik ini, bisa mencapai 100 biji," kata Hendarti.
Menurut dia, kerajinan piring plastik tersebut merupakan produksinya yang terbaru, sehingga dibuat belum terlalu banyak hanya masih sekitar 100 hingga 200 piring per bulan.
Dia menjelaskan, cara penjualannya tidak melalui online, tetapi dirinya dengan mengukiti pameran-pameran di wilayah Boyolali dan sekitarnya dan hasilnya lumayan. Satu kali pameran bisa laku sekitar 200 piring.
"Piring produknya ini, dijual sekitar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per bijinya. Kualitas jelas higienis dan bersih, tetapi memang tidak tahan api. Piring ini jika digunakan dengan dilapisi daun pisang atau kertas minyak," katanya.
Menurut dia, piring tersebut memang belum banyak diproduksi karena masih mencoba-coba ternyata peminatnya banyak. Piring ini, rata-rata diproduk sekitar 50 biji per bulan, dan hasilnya lumayan untuk menambah penghasilan keluarga. (Bambang Dwi Marwoto)