Kuala Lumpur (ANTARA) - Bank Negara Malaysia (BNM) mengumumkan, ekonomi Malaysia tumbuh 5,1 persen pada 2024 berkat berlanjutnya perluasan permintaan domestik dan pemulihan ekspor.
Menurut keterangan pers BNM yang dikeluarkan di Kuala Lumpur, Jumat, di dalam negeri, pertumbuhan terutama didorong oleh peningkatan belanja rumah tangga yang mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja yang baik, kebijakan yang mendukung rumah tangga dan neraca keuangan rumah tangga yang sehat.
Selain itu, ditambah dengan persetujuan investasi yang kuat dan kemajuan lebih lanjut dari proyek-proyek multi-tahun oleh sektor swasta dan publik, yang mencakup inisiatif katalitik di bawah rencana induk nasional, yakni Rencana Induk Industri Baru, Peta Jalan Transisi Energi Nacional, dan Strategi Semikonduktor Nasional, yang memberikan dorongan lebih lanjut terhadap pertumbuhan investasi.
Sedangkan dari eksternal, ekspor pulih di tengah pertumbuhan global yang stabil, siklus teknologi yang terus berlanjut serta kedatangan dan belanja turis yang tinggi.
Itu memberi dukungan pada neraca berjalan, yang mengarah pada surplus berkelanjutan sebesar 1,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024. Terjadi peningkatan jika dibandingkan 2023 yang hanya 1,5 persen.
Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Malaysia tercatat mencapai 3,6 persen.
Gubernur BNM Dato Seri Abdul Rasheed Ghaffour mengatakan ke depan, meskipun kondisi global dapat menjadi tantangan, pertumbuhan ekonomi Malaysia akan didorong oleh ekspansi kuat dalam aktivitas investasi, pengeluaran rumah tangga yang tangguh dan ekspansi ekspor yang didukung oleh fundamental ekonomi Malaysia yang kuat.
Meski demikian, ia mengatakan, prospek pertumbuhan tetap tunduk pada risiko penurunan.
Risiko tersebut termasuk perlambatan ekonomi di mitra dagang utama di tengah meningkatnya risiko pembatasan perdagangan dan investasi serta produksi komoditas yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Kendati demikian, ia mengatakan potensi peningkatan pertumbuhan mencakup limpahan yang lebih besar dari siklus teknologi, aktivitas pariwisata yang lebih kuat dan implementasi proyek investasi yang lebih cepat.
Ia juga memperkirakan inflasi yang tetap terkendali di 2025, di tengah permintaan domestik yang berlebihan. Sedangkan reformasi kebijakan domestik yang baru-baru ini diumumkan akan berkontribusi pada beberapa tekanan ke atas pada harga, dampak keseluruhan pada inflasi diperkirakan akan terkendali.
Namun demikian, ia mengatakan risiko peningkatan dapat muncul dari efek berjenjang yang lebih besar dari kebijakan terhadap harga Indeks Harga Konsumen yang lebih luas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonomi Malaysia tumbuh 5,1 persen di 2024