Jakarta (ANTARA) - Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2019 sebesar 124,3 miliar dolar AS, cukup tinggi, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2019 yang sebesar 126,4 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan" kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, penurunan cadangan devisa pada September 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI.
Ke depan, katanya, BI memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
Berita Terkait
Bank Indonesia catat cadangan devisa RI capai 140,4 miliar dolar AS per Maret 2024
05 April 2024 11:36 Wib
Rupiah menguat seiring investor tunggu rilis data cadangan devisa Indonesia
08 January 2024 10:11 Wib
Cadangan devisa Indonesia meningkat di November 2023
07 December 2023 12:11 Wib
Sales mission KJRI-Kemenparekraf capai potensi devisa lebih dari Rp4,097 miliar
05 October 2023 21:40 Wib, 2023
BP2MI: Pemerintah sediakan KUR Rp100 juta untuk pekerja migran Indonesia
07 December 2022 20:48 Wib, 2022
Wishnutama diminta Presiden Jokowi tingkatkan kemampuan kreatif dan devisa
21 October 2019 13:40 Wib, 2019
Pahlawan devisa bergembira bisa mudik gratis
13 June 2018 17:07 Wib, 2018
Kontribusi devisa pekerja migran Rp 119 triliun
10 June 2018 21:12 Wib, 2018