Kuala Lumpur (ANTARA) - Institut Metrik dan Penilaian Kesehatan (IHME) Amerika Serikat menyatakan kasus COVID-19 di Malaysia diprediksi meningkat hingga 20.000 orang setiap hari mulai 3 Maret 2021 pada tahun ini.
Dirjen Kesehatan Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM), Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengemukakan hal itu dalam pernyataannya di sosial media di Putrajaya, Kamis.
Sehubungan dengan hal itu dia menyerukan kepada rakyat Malaysia untuk bersama-sama menurunkan angka penularan yang diramalkan.
"Mari kita tunjukkan bahwa kita dapat menurunkan angka yang diramalkan oleh IHME seperti yang kita lakukan dengan ramalan JP Morgan pada pertengahan April 2020," katanya.
Dia mengajak agar bersatu dalam memberantas virus ini dan mengetepikan perbedaan dan kepentingan diri masing-masing serta terus fokus untuk memerangi dan melakukan yang terbaik untuk negara.
"Bersama-sama kita rakyat Malaysia dapat wujudkan yang mustahil dan lindungi orang yang lemah dan tersayang,” katanya.
Sebelumnya lembaga penelitian JP Morgan meramalkan angka positif COVID-19 di Malaysia meningkat menjadi 6.300 kasus pada pertengahan April 2020.
Namun demikian prediksi tersebut meleset hanya sekitar 4.000 kasus yang dicatatkan di Malaysia pada bulan tersebut.
Berita Terkait
Soetta jadi bandara paling cepat pulih dari dampak pandemi COVID-19
06 March 2024 9:42 Wib
Tingkat pengangguran di Malaysia kembali ke level sebelum pandemi COVID-19
10 January 2024 20:02 Wib
Tidak ada varian COVID-19 baru terdeteksi di Malaysia
29 December 2023 18:15 Wib
BP2MI laksanakan vaksinasi COVID-19 guna antisipasi peningkatan kasus
28 December 2023 18:36 Wib
Malaysia tidak rencanakan sekatan untuk antisipasi lonjakan COVID-19 saat ini
19 December 2023 5:53 Wib
Kasus baru COVID-19 di Malaysia tembus angka 20.696 pekan lalu
19 December 2023 5:52 Wib
Kemenkes imbau masyarakat melengkapi dosis vaksinasi COVID-19
17 December 2023 9:06 Wib
Malaysia deteksi 6.796 kasus baru COVID-19 hingga awal Desember
12 December 2023 7:34 Wib