Kuala Lumpur (ANTARA) - Pengusaha properti dan komoditas di Malaysia Robert Kuok (97) mempertahankan posisi sebagai orang terkaya di negara jiran tersebut dengan kekayaan 12,2 miliar dolar AS, memimpin dalam daftar 50 orang terkaya lainnya.
Sebagaimana dirilis Forbes Asia yang berbasiskan di Singapura, Kamis, para taipan dalam daftar kaya Forbes Malaysia 2021 mengalami peningkatan dalam kekayaan kolektif mereka karena naik 14 persen menjadi hampir 90 miliar dollar AS tahun ini setelah menurun selama dua tahun.
Ekonomi Malaysia yang dilanda pandemi, yang mengalami kontraksi 5,6 persen pada 2020, diperkirakan akan kembali ke jalurnya tahun ini tetapi negara itu sekarang bergulat dengan lonjakan kasus COVID-19.
Sementara indeks saham acuan naik sedikit 2,5 persen sejak kekayaan terakhir diukur 15 bulan lalu, gabungan kekayaan 50 orang terkaya di negara ini meningkat menjadi hampir 90 miliar dollar AS, naik dari 79 miliar dollar setahun yang lalu.
Pembalikan keberuntungan ini sebagian dapat dikaitkan dengan posisi dominan negara itu sebagai pembuat sarung tangan medis di dunia.
Di tahun pandemi ini permintaan global untuk alat pelindung semacam itu meningkat secara signifikan, ekspor sarung tangan karet Malaysia berlipat ganda, meningkatkan kekayaan produsen terbesar negara itu.
Lima di antaranya termasuk di antara 50 orang terkaya, dua diantaranya, Kuan Kam Hon (No. 7, 3,8 miliar dollar AS) dari Hartalega Holdings dan Lim Wee Chai (No.8, 3,5 miliar dollar AS) dari Top Glove, berada di peringkat sepuluh besar.
Quek Leng Chan, kepala generasi kedua dari grup swasta Hong Leong, tetap di No. 2 dengan 9,6 miliar dollar AS.
Koon Poh Keong, yang berbagi kekayaan logam dengan empat saudara kandung, adalah peraih dolar terbesar tahun ini.
Saham Press Metal Aluminium Holdings mereka naik karena harga logam pulih, menambahkan 3,4 miliar dollar ke kekayaan mereka dan mendorong Koon dan saudara-saudaranya ke tempat ketiga dengan kekayaan bersih 6,4 miliar dollar.
Kembali ke daftar adalah Lim Kuang Sia (No. 14, 1,4 miliar dollar), yang mengendalikan Kossan Rubber Industries bersama saudara-saudaranya, dan Stanley Thai (No. 20, 1,1 miliar dollar) yang ikut mendirikan dan menjalankan Supermax Corp. bersama istrinya Cheryl Tan.
Ada lima pendatang baru dalam daftar tahun ini. Di antara mereka adalah saudara Tan Yu Yeh dan Yu Wei dari Mr D.I.Y. Group, rantai perbaikan rumah terdaftar, yang merupakan pendatang baru terkaya di No. 10 dengan 2,7 miliar dollar.
Empat pendatang baru lainnya semuanya berbasis di Penang, pusat teknologi yang sibuk, yang diuntungkan dari ketegangan perdagangan AS-China ketika perusahaan global berusaha mendiversifikasi rantai pasokan.
Mereka adalah Tan Eng Kee (No. 22, 965 juta dollar), salah satu pendiri Greatech Technology, pembuat peralatan otomatisasi pabrik; Ng Chai Eng (No. 37, 450 juta dollar) dan Lau Chee Kheong (No. 38, 445 juta dollar), salah satu pendiri perusahaan jasa teknik UWC dan Steven Siaw Kok Teng (No. 49, 325 juta dollar), salah satu pendiri ViTrox, pembuat sistem inspeksi mesin presisi tinggi.
Namun, pandemi itu memakan korban 19 orang yang terdaftar, yang kekayaannya turun. Di antara yang paling terpukul adalah mogul kasino Chen Lip Keong (No. 9, 3,4 miliar dollar) dan Lim Kok Thay (No.11, 2,55 miliar dollar).
Tujuh dari daftar tahun lalu keluar, terutama duo AirAsia, Tony Fernandes dan Kamarudin Meranun, karena pandemi yang sedang berlangsung meredupkan harapan kebangkitan dalam perjalanan.
Kekayaan bersih minimum untuk membuat daftar tahun ini adalah 315 juta dollar, naik dari 255 juta dollar tahun lalu.
10 orang terkaya di Malaysia adalah:
1) Robert Kuok; US 12,2 miliar dollar
2) Quek Leng Chan; 9,6 miliar dollar
3) Koon Poh Keong & saudara kandung; 6,4 miliar dollar
4) Ananda Krishnan; 5,8 miliar dollar
5) Teh Hong Piow; 5,5 miliar dollar
6) Lee Yeow Chor & Yeow Seng; 4,9 miliar dollar
7) Kuan Kam Hon; 3,8 miliar dollar
8) Lim Wee Chai; 3,5 miliar dollar
9) Chen Lip Keong; 3,4 miliar dollar
10) Tan Yu Yeh & Yu Wei; 2,7 miliar dollar
Daftar ini disusun dengan menggunakan informasi dari analis, lembaga pemerintah, individu, database swasta, bursa saham dan sumber lainnya.
Perkiraan kekayaan bersih didasarkan pada harga saham dan nilai tukar pada penutupan pasar pada 17 Mei.
Perusahaan swasta dinilai dengan menggunakan rasio keuangan dan perbandingan lain dengan perusahaan publik serupa.
Keberuntungan sering kali mencakup aset yang dimiliki oleh anggota keluarga lainnya.
Daftar ini juga dapat mencakup warga negara asing yang memiliki hubungan bisnis, tempat tinggal, atau hubungan lain dengan negara tersebut, atau warga negara yang tidak tinggal di negara tersebut tetapi memiliki bisnis yang signifikan atau ikatan lain dengan negara tersebut.