Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia memutuskan memperpanjang "total lockdown" atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) dalam tempo dua pekan mulai 15 Juni hingga 28 Juni 2021.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Malaysia, Dato' Seri Ismail Sabri Yakoob di Putrajaya, Jumat.
Sebelummya pemerintah setempat telah menerapkan "total lockdown" mulai 7 hingga 14 Juni.
"Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah memaparkan dan menyarankan dalam Sidang Khusus Majelis Keselamatan Negara (MKN) yang dipimpin Perdana Menteri hari ini supaya PKP 3.0 dilanjutkan untuk tempoh dua Minggu lagi," katanya.
Dia mengatakan keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan jumlah kasus harian masih tinggi melebihi 5,000 sehari dengan rata-rata kasus baru hingga tadi malam ialah 6.871.
"Daftar positif atau negatif dan Standar Prosedur Operasi (SOP) bagi setiap aktivitas pabrik, perdagangan dan industri masih tetap sebagaimana diumumkan sebelum ini," katanya.
Dia mengharapkan kepada aparat agar tidak keliru dalam menerapkan pelaksanaan SOP.
"Saya tidak mahu rakyat terdampak dengan salah tafsir berhubung SOP di lapangan oleh aparat," katanya.
Sementara itu jumlah kasus baru di Malaysia hingga Jumat (11/6) mencapai 6.849 kasus sedangkan sehari sebelumnya 5.671 kasus.
Berita Terkait
KAHMI Malaysia dan Brainy salurkan logistik ke WNI terdampak 'lockdown'
25 July 2021 22:09 Wib, 2021
Terdampak total lockdown, nenek di Malaysia pasang "bendera putih"
07 July 2021 16:33 Wib, 2021
KBRI Kuala Lumpur dan KAHMI salurkan logistik ke WNI terdampak "lockdown"
13 June 2021 12:36 Wib, 2021
Suasana Putrajaya relatif sepi menjelang total lockdown
31 May 2021 22:06 Wib, 2021
Malaysia kerahkan 55.000 polisi saat "full lockdown"
29 May 2021 16:55 Wib, 2021
Malaysia "total lockdown" 1 Juni - 14 Juni 2021
28 May 2021 20:44 Wib, 2021
Kampung percontohan anti-COVID di Wuhan
22 November 2020 9:22 Wib, 2020
Covid-19 naik, Malaysia tidak lakukan "total lockdown"
07 October 2020 8:10 Wib, 2020