Batam (ANTARA) - Sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah di Provinsi Kepulauan Riau dan Malaysia menjalin kerja sama ekspor-impor beberapa produk, sebagai hasil dari B to B Opportunities Kepri-Malaysia yang digelar Al Ahmady Entrepreneur Centre dan Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM).
"Alhamdulillah, dari pertemuan virtual kemarin, ada beberapa peserta yang menjalin kerja sama," kata Direktur AEC Lisya Anggraini di Batam, Selasa.
Ia mengatakan setidaknya empat pelaku usaha di Malaysia menyatakan tertarik untuk melanjutkan kerja sama dengan UMKM Kepri. Sebaliknya, tiga pelaku usaha Kepri juga bersiap bekerja sama dengan pelaku usaha Malaysia.
Lisya menjelaskan, permintaan dari Malaysia, antara lain Koperasi Usahawan Groom Big Selangor Berhard yang tertarik dengan produksi santan dan kelapa dari UMKM Fresh Sant dari Batam, dan Koperasi Selangor yang menginginkan produksi olahan makanan Narata.
Dalam pertemuan, Koperasi Selangor juga menyatakan membutuhkan kerupuk sayur untuk diekspor ke Thailand.
"Ini juga akan disiapkan oleh distributor dari Kepri, yang juga memiliki kerupuk sayur," kata dia.
Sementara itu, pelaku usaha di Kepri juga akan bekerja sama untuk menyalurkan produksi Malaysia, antara lain berbagai minuman.
"Mereka saling bertukar nomor telepon dan membagikan sampel," kata Lisya.
Belasan pelaku usaha kecil menengah di perbatasan Indonesia- Malaysia, Kepulauan Riau dan Johor Malaysia potensi kerja sama, dan ekspor-impor produk masing dalam B to B Opportunities yang digelar melalui virtual.
Konsul Ekonomi KJRI Johor Bahru Ari Wardhana menyampaikan UMKM kedua negara bertetangga sangat berpotensi untuk dikembangkan. Tidak hanya dengan ekspor-impor produk masing-masing, namun juga bahu-membahu menuju pasar lebih besar.
UMKM Kepri, bisa berkolaborasi dengan pelaku usaha di Malaysia untuk menggunakan akses pasar yang dimilikinya. Apalagi pelaku usaha Malaysia memiliki jaringan yang relatif lebih luas.
"Barangnya di-supply dari Kepri, secara bersama bisa melakukan penetrasi pasar di luar ASEAN, Timur Tengah dan Afrika," kata dia.
Berita Terkait
Mendag sebut revisi kebijakan dan peraturan impor barang dalam tahap harmonisasi
24 April 2024 13:02 Wib
Kepala BP2MI minta kebijakan pengaturan impor barang pekerja migran ditinjau lagi
07 April 2024 7:54 Wib
Nilai perdagangan Malaysia mencapai Rp751,8 triliun pada Desember 2023
27 January 2024 6:44 Wib
Kara Marketing SDN BHD impor perdana empat kontainer kosmetik Azarine dari Indonesia
25 January 2024 0:27 Wib
Dubes RI: Impor kosmetik Azarine dari Indonesia jadi diversifikasi ekspor ke Malaysia
24 January 2024 23:11 Wib
Presiden terbitkan Perpres untuk atur insentif impor kendaraan listrik
12 December 2023 16:24 Wib
Jokowi ingatkan pejabat untuk tidak gunakan pendapatan negara beli barang impor
03 October 2023 11:10 Wib
Polisi memusnahkan 1.978 ballpres pakaian bekas impor dari Malaysia
21 September 2023 6:45 Wib