Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan akan memberikan bantuan tambahan COVID-19 kepada Malaysia senilai 800.000 dollar AS (sekitar Rp11,3 miliar).
"Bantuan ini akan mendukung upaya Pemerintah Malaysia untuk memvaksinasi masyarakat yang sulit dijangkau dan rentan," kata Kedutaan Besar AS di Malaysia dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Jumat.
Bantuan tersebut akan mendukung fasilitas karantina yang aman bagi masyarakat, membantu dalam perlindungan Malaysia dari SARS-CoV-2, dan mendorong pemulihan ekonomi Malaysia.
"Bulan Sabit Merah Malaysia akan melaksanakan bantuan ini di Malaysia," katanya.
Sebelumnya, puteri kandung Sultan Kedah ke-28, Intan Safinaz Almarhum Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah, telah mengadakan pertemuan dengan Ketua Nasional Perhimpunan Bulan Sabit Merah Malaysia, Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah Malaysia, dan Duta Besar AS di Malaysia Brian D. McFeeters.
McFeeters berterima kasih kepada mereka atas kerja berkelanjutan organisasi tersebut untuk mendukung upaya Malaysia melawan COVID-19.
Sementara itu, Intan Safinaz mengatakan saat ini pihaknya berlomba untuk mengatasi COVID-19 sekali dan untuk selamanya.
"Dana USAID ini sangat penting bagi pekerjaan kami untuk membantu kami melindungi orang-orang dari penyakit ini, terutama mereka yang paling rentan," katanya.
Pihaknya berusaha membantu pencapaian target terakhir vaksinasi di seluruh pelosok negeri dan menyatakan tidak ada yang aman sampai semua orang aman.
"COVID-19 tidak memandang ras, agama, suku, atau kebangsaan seseorang. Terima kasih kepada Duta Besar McFeeters dan USAID yang telah mendukung upaya Bulan Sabit Merah Malaysia," katanya.
Bantuan terbaru itu menambah sumbangan penanganan COVID-19 senilai lebih dari dua juta dolar AS (Rp28,3 miliar) untuk Malaysia sejak pandemi mulai merebak.
Pada 5 Juli, AS menyumbangkan satu juta vaksin Pfizer ke Malaysia serta antara lain pasokan medis, alat tes COVID-19, dan ambulans.