Medan (ANTARA) - Institut Jantung Negara (IJN) Malaysia. mengungkapkan setiap tahunnya melayani sekitar enam ribuan pasien penderita penyakit jantung asal Indonesia.
"Sebagian besar pasien Indonesia itu berasal dari kawasan Pulau Jawa dengan penyakit jantung akibat faktor usia," ujar Direktur Klinis, Gagal Jantung & Transplantasi Jantung, Konsultan Ahli Jantung, IJN, Dato’ Dr Azmee Mohd Ghazi, Rabu.
Dalam keterangannya melalui zoom meeting, sejak berdiri tahun 1992, IJN telah menangani sekitar enam jutaan pasien penderita penyakit jantung dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia.
Pasien dari Indonesia rata-rata berjumlah enam ribuan orang setiap tahunnya dengan terbesar warga Pulau Jawa.
IJN yang berada di Kuala Lumpur, Malaysia, katanya, terus berupaya meningkatkan layanan.
IJN merupakan rumah sakit yang dikhususkan untuk pengelolaan dan pengobatan penyakit jantung dengan menyediakan layanan kardiologi, kardiologi pediatrik, dan bedah kardiotoraks untuk orang dewasa dan anak-anak.
Saat ini, IJN dianggap sebagai salah satu pusat medis terbaik untuk perawatan kardiovaskular dan toraks di Malaysia.
IJN terus mengikuti perkembangan medis terkini, mulai dari penanganan lubang sederhana pada operasi jantung hingga transplantasi jantung dan paru-paru.
IJN juga menjadi rumah sakit pertama di Asia yang berhasil melakukan perawatan jenis baru untuk pasien yang menderita regurgitasi trikuspid atau katup jantung bocor.
Penunjukan perangkat terobosan untuk TricValve® dan bioprostesis digunakan untuk pasien dengan regurgitasi trikuspid berat (katup bocor) dengan risiko tinggi untuk operasi jantung terbuka.
Sistim TricValve® secara khusus dikembangkan untuk pasien yang menderita regurgitasi katup trikuspid, terutama mereka yang tidak dapat mengontrol gejalanya melalui perawatan lain dan dianggap terlalu berisiko tinggi untuk pembedahan.
Pasien dengan regurgitasi katup trikuspid ringan ditangani dengan obat-obatan untuk meredakan gejala, dan pasien dengan kondisi parah mungkin memerlukan perbaikan atau penggantian katup jantung.
Dato’ Dr Azmee Mohd Ghazi mengatakan tidak semua pasien mampu menahan risiko operasi atau mungkin memiliki kondisi lain yang membuat mereka tidak cocok untuk prosedur tertentu.
Chief Executive Officer & Senior Consultant Cardiologist, IJN, Datuk Dr Aizai Azan Abdul Rahim, mengapresiasi tim IJN karena telah mencari metode pengobatan yang lebih baru dan lebih inovatif.*
Berita Terkait
Polisi Malaysia lacak pelaku penembakan di KLIA 1
14 April 2024 16:38 Wib
Garuda Indonesia beri layanan dan elemen kejutan Idul Fitri 1445 Hijriah
11 April 2024 15:21 Wib
Jalan menuju batas RI dan Malaysia di Kapuas Hulu tertimbun tanah longsor
11 April 2024 10:51 Wib
WNI dan warga asing laksanakan Shalat Idul Fitri bersama di KBRI Kuala Lumpur
10 April 2024 12:26 Wib
Umat Islam di Malaysia menyambut Idul Fitri pada 10 April 2024
09 April 2024 23:37 Wib
Kebersamaan pekerja migran Indonesia di Malaysia jelang perayaan Idul Fitri
09 April 2024 22:03 Wib
Pengiriman uang Pekerja Migran Indonesia di Malaysia jelang Idul Fitri
08 April 2024 14:43 Wib