Kuala Lumpur (ANTARA) - MRT Putrajaya Fase Satu dari Kwasa Damansara hingga Kampung Batu sudah dapat digunakan untuk publik mulai Kamis (16/6), kata Direktur Proyek MRT Jalur Putrajaya Datuk Amiruddin Ma'aris.
Jalur Mass Rapid Transit (MRT) Putrajaya Fase Satu sepanjang 17,5 kilometer mencakup sembilan stasiun baru dan tiga stasiun yang semula merupakan bagian dari MRT Kajang Line.
Sembilan stasiun baru yang akan dibuka adalah Damansara Damai, Sri Damansara Barat, Sri Damansara Sentral, Sri Damansara Timur, Metro Prima, Kepong Baru, Jinjang, Sri Delima dan Kampung Batu, sedangkan tiga stasiun asli adalah Kwasa Damansara, Kampung Selamat dan Sungai Buloh.
Baca juga: Suasana Putrajaya relatif sepi menjelang total lockdown
Penumpang dapat berganti kereta antara MRT Putrajaya Line dan MRT Kajang Line di Kwasa Damansara, dan jalur baru juga terhubung dengan stasiun Malayan Railways (KTM) di Sungai Buloh, Sri Damansara Timur (ke Kepong Sentral), dan Kampung Batu.
Penumpang dapat melanjutkan perjalanan dari stasiun Kampung Batu menuju pusat kota dengan mengubah jalur KTM Batu Caves-Pulau Sebang atau Rapid KL Bus No 173 ke Lebuh Ampang atau layanan bus GOKL Maroon gratis.
Pengoperasian kereta api otomatis tanpa pengemudi yang melibatkan 20 kereta empat gerbong itu mampu mengangkut total 1.200 penumpang.
Sementara itu, pembangunan Fase Dua Jalur MRT Putrajaya dari Kampung Batu ke Putrajaya Sentral sudah mencapai 98 persen dan diperkirakan beroperasi Januari 2023, kata Direktur Proyek MRT Jalur Putrajaya Datuk Amiruddin Ma'aris.
Baca juga: Sidang banding kasus Adelina Lisao digelar di Putrajaya
Ia mengatakan, pengoperasian Tahap Dua diharapkan akan dimulai pada Januari tahun depan, sehingga memungkinkan kereta api melewati seluruh rute dari Kwasa Damansara ke Putrajaya Sentral.
“Kegiatan yang dilakukan antara lain pekerjaan arsitektur, jalan penghubung, lanskap serta uji coba dan 'commissioning',” katanya, dikutip Bernama pada saat kunjungan media di jalur MRT Putrajaya Fase Satu, Selasa.
MRT Putrajaya Line atau MRT 2, yang sebelumnya dikenal sebagai Jalur Sungai Buloh–Serdang–Putrajaya (SSP Line), akan menjadi jalur transit kereta api kedua belas, jalur Mass Rapid Transit (MRT) kedua, dan sistem kereta api otomatis dan tanpa pengemudi keempat di daerah Lembah Klang.
Itu adalah bagian dari sistem transportasi kereta api yang lebih besar di Kuala Lumpur yang dikenal sebagai Sistem Transit Terpadu Lembah Klang. Jalur tersebut diberi nomor 12 dan berwarna kuning pada peta angkutan resmi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Fase dua jalur MRT Putrajaya diperkirakan beroperasi Januari 2023
Jalur Mass Rapid Transit (MRT) Putrajaya Fase Satu sepanjang 17,5 kilometer mencakup sembilan stasiun baru dan tiga stasiun yang semula merupakan bagian dari MRT Kajang Line.
Sembilan stasiun baru yang akan dibuka adalah Damansara Damai, Sri Damansara Barat, Sri Damansara Sentral, Sri Damansara Timur, Metro Prima, Kepong Baru, Jinjang, Sri Delima dan Kampung Batu, sedangkan tiga stasiun asli adalah Kwasa Damansara, Kampung Selamat dan Sungai Buloh.
Baca juga: Suasana Putrajaya relatif sepi menjelang total lockdown
Penumpang dapat berganti kereta antara MRT Putrajaya Line dan MRT Kajang Line di Kwasa Damansara, dan jalur baru juga terhubung dengan stasiun Malayan Railways (KTM) di Sungai Buloh, Sri Damansara Timur (ke Kepong Sentral), dan Kampung Batu.
Penumpang dapat melanjutkan perjalanan dari stasiun Kampung Batu menuju pusat kota dengan mengubah jalur KTM Batu Caves-Pulau Sebang atau Rapid KL Bus No 173 ke Lebuh Ampang atau layanan bus GOKL Maroon gratis.
Pengoperasian kereta api otomatis tanpa pengemudi yang melibatkan 20 kereta empat gerbong itu mampu mengangkut total 1.200 penumpang.
Sementara itu, pembangunan Fase Dua Jalur MRT Putrajaya dari Kampung Batu ke Putrajaya Sentral sudah mencapai 98 persen dan diperkirakan beroperasi Januari 2023, kata Direktur Proyek MRT Jalur Putrajaya Datuk Amiruddin Ma'aris.
Baca juga: Sidang banding kasus Adelina Lisao digelar di Putrajaya
Ia mengatakan, pengoperasian Tahap Dua diharapkan akan dimulai pada Januari tahun depan, sehingga memungkinkan kereta api melewati seluruh rute dari Kwasa Damansara ke Putrajaya Sentral.
“Kegiatan yang dilakukan antara lain pekerjaan arsitektur, jalan penghubung, lanskap serta uji coba dan 'commissioning',” katanya, dikutip Bernama pada saat kunjungan media di jalur MRT Putrajaya Fase Satu, Selasa.
MRT Putrajaya Line atau MRT 2, yang sebelumnya dikenal sebagai Jalur Sungai Buloh–Serdang–Putrajaya (SSP Line), akan menjadi jalur transit kereta api kedua belas, jalur Mass Rapid Transit (MRT) kedua, dan sistem kereta api otomatis dan tanpa pengemudi keempat di daerah Lembah Klang.
Itu adalah bagian dari sistem transportasi kereta api yang lebih besar di Kuala Lumpur yang dikenal sebagai Sistem Transit Terpadu Lembah Klang. Jalur tersebut diberi nomor 12 dan berwarna kuning pada peta angkutan resmi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Fase dua jalur MRT Putrajaya diperkirakan beroperasi Januari 2023