Turki, Rusia, Ukraina dan PBB bahas kelanjutan ekspor gandum

id ekspor gandum ukraina,rusia,turki,PBB

Turki, Rusia, Ukraina dan PBB bahas kelanjutan ekspor gandum

Arsip - Ladang gandum musim dingin terlihat di luar Bashtanka, wilayah Mykolaiv, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, Ukraina, 9 Juni 2022. (ANTARA/Reuters/Edgar Su/as)

Kekhawatiran keamanan, terkait dengan posisi Rusia, perlu ditangani. Kami berada di fase akhir dan sekarang semuanya tergantung pada Rusia

Istanbul (ANTARA) - Delegasi militer dari Rusia, Ukraina, dan Turki bertemu pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Istanbul pada Rabu untuk memulai pembicaraan tentang kelanjutan ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam Odesa ketika krisis pangan global memburuk.

Turki telah bekerja dengan PBB untuk menengahi kesepakatan setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022 di Ukraina membuat harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengumumkan pembicaraan terbaru pada Selasa (12/7), menurut laporan CNN Turk.

"Kami memang bekerja keras tetapi masih ada jalan yang harus ditempuh. Banyak orang membicarakannya. Kami lebih suka mencoba dan melakukannya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: G20 suarakan kekhawatiran tentang melonjaknya harga pangan dan energi

Ukraina dan Rusia adalah pemasok utama gandum dunia. Rusia juga pengekspor pupuk yang besar, sementara Ukraina adalah produsen minyak jagung dan bunga matahari yang signifikan.

Para diplomat mengatakan rincian rencana yang sedang dibahas mencakup kapal-kapal Ukraina yang memandu kapal pembawa gandum masuk-keluar melalui perairan pelabuhan yang dipasangi ranjau; Rusia menyetujui gencatan senjata saat pengiriman dilakukan; dan Turki, didukung oleh PBB, memeriksa kapal untuk menghilangkan kekhawatiran Rusia pada penyelundupan senjata.

Mengutip Kepala Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Rusia Pyotr Ilyichev, kantor berita Interfax melaporkan bahwa Moskow siap memfasilitasi navigasi kapal komersial asing untuk mengekspor gandum Ukraina.

Dia menambahkan bahwa Rusia ingin mengontrol dan memeriksa kapal dari "penyelundupan senjata".