Jakarta (AntaraKL) - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyatakan, hingga saat ini belum ada laporan ada WNI menjadi korban ledakan bom bunuh diri di Taman Kota Lahore, Pakistan, Minggu malam (27/3), yang bertepatan dengan Hari Paskah, hari besar Kristiani di seluruh dunia.
Berbicara kepada pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin ini, dia telah melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo.
Baca Juga : Pakistan buru pelaku di balik serangan bom Lahore
"Hari ini tim dari Islamabad ke Lahore untuk memastikan tidak ada korban WNI dan juga mempererat koordinasi dengan otoritas setempat karena banyak mahasiswa kita yang berada di Lahore," kata Marsudi.
Dia juga menghimbau kepada keluarga WNI di Lahore yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk menghubungi ke nomor +922832012, +923458571989.
"Ini hotline, kapanpun bisa dihubungi dengan dua nomor tersebut," kata dia. Dibandingkan ke Islamabad, Lahore di provinsi makmur Pakistan, Provinsi Punjab, jauh lebih dekat ke New Delhi, dan kota besar terdekat Pakistan dengan Lahore adalah Karachi.
Pada Minggu malam (27/3), terjadi ledakan di wilayah Taman Gulshan-e-Iqbal yang merupakan satu di antara pusat kota tempat banyak orang berkumpul.
Otoritas di Pakistan menyebutkan kepada media setempat, ledakan itu kemungkinan disebabkan karena bom bunuh diri yang menewaskan setidaknya 65 orang.
Kebanyakan korban serangan bom di sebuah taman di kota bagian timur Lahore pada Minggu petang (27/3) adalah perempuan dan anak-anak yang sedang menikmati libur akhir pekan Paskah.