"Indonesia, ayo menang," berkali-kali sorak sorai suporter menggema di stadion kala menyaksikan Tauhidi sedikit demi sedikit merangsek mengejar lawan.
Selisih waktunya pun sedikit, hanya terpaut 0,46 detik. Tetapi, mampu membuat Indonesia menambah perolehan medali APG 2022 dari cabang olahraga para-renang.
“Pokoknya fokus saja. Saya berusaha tidak menyia-nyiakan teman-teman yang sudah berjuang duluan," kata peraih "hattrick" medali di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Papua 2021.
Demikian juga Syuci Indriani membuktikan keperkasaannya di cabang olahraga para-renang dengan meraih emas pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu S14 putri.
Syuci mencatatkan waktu tercepat, yakni 30,69 detik atau melebihi catatan waktu pribadinya sebelumnya 31,47 detik.
"Senang bisa menang sama bisa memecahkan waktu diri sendiri," kata Syuci.
Syuci masih akan turun di tiga nomor lagi, yakni 100 meter gaya bebas, 50 meter gaya bebas, dan 4x100 meter gaya bebas.
Sementara itu Fajar Nur Hadianto menyebutkan medali emas yang diraihnya dari nomor 50 meter gaya dada SB4 adalah berkat doa orang tuanya.
Fajar mengaku sebenarnya tidak menargetkan medali emas pada nomor tersebut karena lawannya dari Vietnam adalah juara Asian Para Games 2018.
"Dari usia kan saya termasuk senior, tetapi semangat saya tetap tinggi. Kalau semangat tinggi, umur itu hanya hitungan angka," ujar anak pasangan Muhammad Makno dan Siti Fatimah itu.
Para-atletik
Dari cabang para- atletik, perjuangan atlet tolak peluru F57 Fauzi Purwo Laksono untuk meraih emas ASEAN Para Games 2022 Solo pantas dibanggakan karena didapatnya setelah atlet asal Kubu Raya, Kalimantan Barat itu bertarung selama 12 hari dengan COVID-19.
"Selama kena COVID saya di kamar saja. Stres pol...Saya sampai tiga kali tes dan hasilnya positif. Baru dua hari sebelum tanding hasil tes negatif," kata Fauzi di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa.