Malaysia mulai masuk masa kampanye

id kampanye Malaysia,PRU 15,Malaysia Oleh Virna P Setyorini

Malaysia mulai masuk masa kampanye

Arsip. Gedung-gedung pencakar langit di pusat kota Kuala Lumpur, Minggu (28-11-2022). ANTARA/Virna P Setyorini


Sementara politikus UMNO lainnya, Ismail Sabri Yaakob, yang merupakan Perdana Menteri Malaysia, ikut memperebutkan kursi parlemen melawan dua caleg lainnya di PPC Bera, Pahang. Ia merupakan petahana PRU 14 di tempat yang sama.

Sama dengan caleg-caleg lainnya, seperti tampak dalam video yang diunggah dalam akun resmi media sosialnya, kehadirannya di tempat pendaftaran juga diantar oleh pendukungnya yang mengenakan segaram dan membawa bendera partai berwarna dominan biru.

 
Arsip. Istana Kehakiman di Putrajaya, Kamis (30-06-2022). ANTARA/Virna P. Setyorini



Sedangkan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang merupakan Ketua Umum koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) maju menjadi caleg di PPC Langkawi, Kedah, dengan membawa bendera Partai Pejuang.

Mahathir yang akrab disapa Tun M itu menjadi caleg dengan usia tertua, yakni 97 tahun dalam PRU 15, harus menghadapi lima caleg lainnya dari koalisi Barisan Nasional, Perikatan Nasional, Pakatan Harapan, serta caleg independen untuk bisa kembali memenangkan kursi di parlemen mewakili warga Langkawi.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin bertarung memperebutkan suara di PPC Pagoh, Johor. Muhyiddin dari koalisi Perikatan Nasional (PN) harus mengalahkan dua caleg lainnya untuk jadi petahana di Pagoh.


Sorotan media

Tidak semua masa pendaftaran caleg berakhir sukacita. Beberapa media Malaysia menayangkan kericuhan yang terjadi di PPC Dewan Datuk Seri Panglima Antanom, Tenom di Sabah. Dalam video yang diunggah tampak massa pendukung caleg dengan membawa bendera partai melewati batas pengantar yang telah ditetapkan SPR.

Kombes Pol. Sabah CP Idris Abdullah di Mapolres Tenom dalam keterangan persnya mengatakan kericuhan terjadi sekitar pukul 12.30 waktu setempat, melibatkan salah seorang bakal caleg dan pendukung dari Partai Kesejahteraan Demokratik Masyarakat usai pendaftarannya ditolak karena alasan masih terlibat kasus yang masih dalam proses peradilan.

Sebanyak 300 pendukung mencoba masuk ke dalam PPC. Setelah caleg berdialog dengan pihak yang berwenang dan meninggalkan lokasi menjelang petang, kondisi kembali kondusif.