Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) sepakat untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan.
Kerja sama ditujukan untuk mewujudkan dan mendukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, yang dituangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan di Bali.
Dalam penandatanganan MoU sebagai acara kegiatan sampingan G20 Indonesia yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan kerja sama ini menjadi batu lompatan untuk membuka jalan bagi konektivitas pembayaran lintas batas yang lebih kuat dan maju.
"Kerja sama bilateral yang telah terjalin selama ini akan diperluas melalui kerja sama konektivitas pembayaran kawasan sebagai upaya untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan," ucap Perry.
Kolaborasi ini juga menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga dirinya mengharapkan negara lain dapat mengikuti inisiatif dan kepemimpinan BI dalam kerja sama ini dan menjadikannya sebagai rujukan untuk mengimplementasikan konektivitas pembayaran lintas batas.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur BNM Shamsiah Yunus mengungkapkan inisiatif kerja sama tersebut menekankan pentingnya kolaborasi bank sentral dalam mendukung pengembangan konektivitas pembayaran yang lebih maju di masa mendatang.
Kerja sama ini juga sekaligus mewujudkan visi ASEAN untuk menciptakan jaringan pembayaran lintas batas yang lebih cepat dan efisien dan mampu mendukung kemajuan digitalisasi dan integrasi keuangan yang bermanfaat bagi pembangunan ekonomi di kawasan.
Direktur Pelaksana MAS Ravi Menon menilai kerja sama konektivitas pembayaran kawasan ini menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk mencapai interoperabilitas dan konektivitas pembayaran kawasan yang lebih murah, cepat, transparan, dan inklusif pada tahun 2025.