PWI mengumumkan peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022
Tetap sikap kritis, keprihatinan kita terhadap masyarakat korban Kanjuruhan dan sebagai harapan tentu saja proses peradilannya tetap berlangsung adil ...
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengumumkan nama-nama yang berhasil meraih Penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro Tahun 2022.
"Ini adalah penghargaan yang tidak lekang oleh waktu, masih tetap bertahan," kata Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Atal, Anugerah Adinegoro semakin kaya dengan kategori dan menjadi pilihan yang bagus. Sehingga penghargaan jurnalistik tertinggi di Tanah Air itu dinilai semakin prestisius apalagi diumumkan di puncak Hari Pers Nasional (HPN).
"Penghargaan jurnalistik ini akan tetap eksis ke depan," ucap Atal.
Dari segi kualitas, syarat liputan berkedalaman di Anugerah Jurnalistik Adinegoro justru menuntut wartawan untuk meningkatkan keahliannya. Hal itu menjadi alasan penghargaan Adinegoro akan terus hidup.
Senada dengan Ketua Umum PWI, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menilai karya-karya jurnalistik peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 menunjukkan bahwa sikap kritis pers Tanah Air tidak padam.
"Tetap sikap kritis, keprihatinan kita terhadap masyarakat korban Kanjuruhan dan sebagai harapan tentu saja proses peradilannya tetap berlangsung adil, terselip pesan seperti itu saya kira," katanya.
Menurut Usman, dengan pengetahuan yang memadai, maka berita yang ditulis wartawan akan berbeda, punya analisis tajam, perspektif baik serta kedalaman. Kedalaman dan kelengkapan itu penting terutama di era media sosial yang hanya menampilkan berita tidak utuh.
Sementara itu, Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro Rita Sri Hastuti menyebut dari tujuh kategori, liputan berkedalaman untuk media siber paling banyak diikuti peserta.
"Dari sekian banyak itu, juri melihat dan memilih inilah yang paling terbaik dan sesuai dengan harapan," ujarnya.
Baca juga: Jonatan Christie menuju final Indonesia Masters usai taklukkan Shi Yu Qi
"Ini adalah penghargaan yang tidak lekang oleh waktu, masih tetap bertahan," kata Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Atal, Anugerah Adinegoro semakin kaya dengan kategori dan menjadi pilihan yang bagus. Sehingga penghargaan jurnalistik tertinggi di Tanah Air itu dinilai semakin prestisius apalagi diumumkan di puncak Hari Pers Nasional (HPN).
"Penghargaan jurnalistik ini akan tetap eksis ke depan," ucap Atal.
Dari segi kualitas, syarat liputan berkedalaman di Anugerah Jurnalistik Adinegoro justru menuntut wartawan untuk meningkatkan keahliannya. Hal itu menjadi alasan penghargaan Adinegoro akan terus hidup.
Senada dengan Ketua Umum PWI, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menilai karya-karya jurnalistik peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 menunjukkan bahwa sikap kritis pers Tanah Air tidak padam.
"Tetap sikap kritis, keprihatinan kita terhadap masyarakat korban Kanjuruhan dan sebagai harapan tentu saja proses peradilannya tetap berlangsung adil, terselip pesan seperti itu saya kira," katanya.
Menurut Usman, dengan pengetahuan yang memadai, maka berita yang ditulis wartawan akan berbeda, punya analisis tajam, perspektif baik serta kedalaman. Kedalaman dan kelengkapan itu penting terutama di era media sosial yang hanya menampilkan berita tidak utuh.
Sementara itu, Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro Rita Sri Hastuti menyebut dari tujuh kategori, liputan berkedalaman untuk media siber paling banyak diikuti peserta.
"Dari sekian banyak itu, juri melihat dan memilih inilah yang paling terbaik dan sesuai dengan harapan," ujarnya.
Baca juga: Jonatan Christie menuju final Indonesia Masters usai taklukkan Shi Yu Qi