Johor Bahru, (AntaraKL) - Satu orang korban selamat kapal karam di wilayah Perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor Bahru, Malaysia, yang diduga TKI ilegal yang menyeberang dari Batam ke Johor atas nama Rohimah meninggal dunia di RS Mersing.
"Dengan demikian korban selamat yang berada di balai polis (Balai Polisi) saat ini berjumlah tujuh orang, enam laki-laki dan satu perempuan," kata Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Haris Nugroho di Johor Bahru, Minggu.
Dia mengatakan rekapitulasi korban meninggal sampai dengan saat ini total 25 jenazah terdiri dari 17 laki-laki dan delapan perempuan.
"Korban selamat yang ditemui total delapan orang dengan rincian satu laki-laki warga negara Malaysia, lima laki-laki WNI terdiri satu orang asal Madura dan empat orang Batam, dua perempuan WNI satu orang dari Madura dan satu orang daerah Jatim," katanya.
Rekapitulasi data korban yang berhasil diidentifikasi Maria Yuliana Reku, perempuan asal Kabupaten Ende, Provinsi NTT, tempat tanggal lahir Pauwawa, 16-02-1987.
Rasid bin Suwin, laki-laki dengan alamat Kecamatan Banyuatas RT 1 RW 3 Kabupaten Sampang, Desa Telagah, Beringin Kuning, Dusun Penangkoan.
Lambertus Luan, laki-laki asal Kabupaten Belu, NTT, Sayyideh, perempuan kelahiran Sampang, 07-04-1983, alamat Dusun Jeteh, Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.
Hamidah, perempuan kelahiran 02-05-1979 asal Bangkalan, Jatim, Sulistyowati, perempuan kelahiran 04-02-1981 asal Bojonegoro, Jatim, Suana, perempuan kelahiran 01-07-1976 asal Sampang, Madura.
Kemudian Marto, laki-laki kelahiran 01-02-1962 asal Bangkalan, Jawa Timur, Mat Judin, laki-laki tempat tanggal lahir 05-03-1983 asal Sampang, Jawa Timur. Muhri, laki-laki kelahiran 02-08-1989 asal Sampang, Jawa Timur.
Delapan jenazah yang telah yang dipulangkan adalah Sayyideh, Lambertus Luan, Hamidah, Suhana Binti Ponangi, Marto, Sulis Setyowati, Rosid, Maria Yuliana Reku.
Satu korban selamat kapal karam meninggal dunia
"Dengan demikian korban selamat yang berada di balai polis (Balai Polisi) saat ini berjumlah tujuh orang, enam laki-laki dan satu perempuan," kata Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Haris Nugroho di Johor Bahru, Minggu.