Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Bandar Udara Malaysia menegaskan akan memperpanjang kerja sama penuh dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) pada setiap tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengguna bandara.
Managing Director Bandara Malaysia, Datuk Badlisham Ghazali mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Kamis, sehubungan pernyataan PDRM berkaitan dengan bahan kimia yang diidentifikasi sebagai "VX agen saraf" dalam kasus kematian seorang warga Korea Utara di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) 13 Februari 2016.
"Kami telah memeriksa di terminal KLIA 2 dan belum ada anomali pada kasus-kasus medis yang dilaporkan di klinik sejak tanggal kejadian," katanya.
Namun, ujar dia, sebagaimana polisi sebelumnya menunjukkan bahwa kasus ini melibatkan zat yang sangat beracun, sebagai tindakan pencegahan keamanan pihaknya telah mengirim staf layanan pelanggan yang hadir untuk korban, check-up medis dan laporan medis.
Bandara Malaysia memiliki tempat proses pembersihan harian standar yang menggosok lantai menggunakan mesin "ride-on-scrubber" dengan multiguna pembersih kimia dan air.
"Proses ini dilakukan enam kali sehari di terminal KLIA 2. Selain itu, semua toilet juga dicuci setiap malam. Kami juga telah diberitahu bahwa staf pembersihan berada dalam kesehatan yang baik," katanya.
Dia menegaskan prioritasnya adalah selalu menjamin keamanan dan keselamatan penumpang.
"Kami sedang bekerja erat dengan semua pihak terkait seperti Kementerian Kesehatan untuk memfasilitasi langkah-langkah yang diperlukan," katanya.
Bandara Malaysia Prioritaskan Keamanan dan Keselamatan Penumpang
"Kami sedang bekerja erat dengan semua pihak terkait seperti Kementerian Kesehatan untuk memfasilitasi langkah-langkah yang diperlukan," katanya.