Jakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki dua kubah lava aktif dalam satu periode erupsi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan dua kubah lava aktif itu pertama kalinya dalam sejarah yang terbentuk akibat erupsi sejak 4 Januari 2021 lalu.
"Kami menduga waktu itu akan terjadi erupsi eksplosif atau efusif dengan laju ekstrusi yang tinggi, tetapi kemudian ternyata tidak terjadi yang kami khawatirkan. Fenomena yang terjadi justru munculnya dua kubah lava," kata Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Jumat.
Kedua kubah lava aktif tersebut adalah kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.
Agus menjelaskan bahwa Gunung Merapi awalnya hanya memiliki satu kubah lava, yaitu kubah lava tengah kawah yang muncul pascaerupsi pada tahun 2018. Kemudian, erupsi yang terjadi pada 4 Januari 2021, telah membentuk kubah lava barat daya.
Sebanyak dua kejadian erupsi itulah yang membentuk dua kubah lava di Gunung Merapi.
Berdasarkan pemantauan menggunakan drone yang dilakukan pada 18 Maret 2023, pascakejadian erupsi 11 Maret 2023, kondisi kubah lava barat daya masih terlihat aktif yang ditunjukkan dengan suhu mencapai 230 derajat Celcius.
Hasil foto udara itu menunjukkan batas material guguran secara lebih jelas. Sebanyak dua area panas terlihat pada bagian tengah dan bawah kubah yang diduga sebagai lokasi sumber guguran dan awan panas guguran di sisi barat daya.
Bagian selatan kubah barat daya yang mengarah ke Sungai Boyong juga masih tampak aktif.
Kubah lava tengah juga terpantau memiliki titik panas di tepi timur kubah tengah dengan suhu mencapai 114 derajat Celcius.
Agus menuturkan suplai magma dari dalam maupun dangkal masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di daerah potensi bahaya.
Menurutnya, keberadaan dua kubah lava aktif itu membuat daerah potensi bahaya erupsi menjadi semakin luas yang tadinya hanya sisi tenggara saja, namun kini juga berpotensi mengarah ke barat daya.
"Masyarakat perlu melatih diri mereka untuk melakukan evakuasi secara cepat dan efektif. Ketika ada gejala apapun entah peringatan dini atau kejadian darurat itu masyarakat bisa merespon dengan baik dan cepat," pungkas Agus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPPTKG jelaskan fenomena pembentukan dua kubah lava di Gunung Merapi
Berita Terkait
PGA: Sebagian Kabupaten Magelang kena hujan abu guguran Gunung Merapi
03 April 2024 9:27 Wib
Kemarin, ada 27 kasus kematian KPPS hingga Gunung Semeru kembali erupsi
17 February 2024 8:39 Wib
Gunung Merapi meluncurkan 10 kali guguran lava ke Kali Bebeng dan Boyong
20 December 2023 16:43 Wib
Gunung Merapi mengalami belasan kali guguran lava ke Kali Bebeng
14 December 2023 3:15 Wib
Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh 3,5 kilometer
08 December 2023 20:21 Wib
Kisah Musimin selamatkan anggrek Merapi
19 August 2023 7:26 Wib, 2023
Ribuan warga Merapi di Boyolali gelar ritual Sedekah Merapi malam 1 Sura
19 July 2023 5:21 Wib, 2023
Sultan HB X: Merapi tidak akan meletus eksplosif seperti 2010
12 March 2023 7:16 Wib, 2023