Kuala Lumpur (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono berharap pemilihan umum berjalan damai dan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) mendapatkan hak pilih menjadi ukuran sukses Pemilu Serentak 2024 di Kuala Lumpur.
“Kita tahu bahwa (pelaksanaan Pemilu di Kuala Lumpur) selalu jadi sorotan mata dunia, mari kita tunjukkan ke dunia kali ini, (kita) mampu laksanakan Pemilu dengan baik, damai dan tenang, juga adil,” kata Hermono saat membuka Sosialisasi Pemilu Serentak 2024 di Kuala Lumpur, Sabtu.
Hal terpenting kali ini adalah proses pemilihan umum berjalan baik sesuai peraturan perundang-undangan dan sebanyak mungkin warga menggunakan hak pilihnya. Itu menjadi ukuran kesuksesan.
Kita tidak bisa memastikan hasilnya, tapi kita pastikan prosesnya berjalan baik sesuai koridor yang berlaku. Itu tugas dan tanggung jawab kita bersama.
Pemilu Serentak 2024 menjadi pemilu yang sangat penting, strategis, yang akan menentukan perjalanan Bangsa Indonesia selanjutnya, apakah akan terus maju atau justru mundur. Oleh sebab itu, perlu dipastikan bahwa setiap WNI yang telah memenuhi syarat untuk memilih diberikan haknya, karena suara mereka yang akan menentukan masa depan bangsa.
Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden baru, karena Presiden Joko Widodo sudah melalui dua periode masa pemerintahan. Maka setiap suara menjadi penting untuk memilih presiden dan wakil presiden baru yang memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Sejumlah organisasi dunia memperkirakan Indonesia memiliki potensi menjadi kekuatan ekonomi keempat atau kelima besar dunia dalam 20 tahun ke depan. Dengan adanya bonus demografi dan ketersediaan sumber daya alam, maka kepemimpinan yang tepat akan menentukan apakah potensi itu benar-benar dapat membawa Indonesia menjadi negara maju di 100 tahun usia kemerdekaan nanti.
Kedubes menganggap penting mengenai adanya WNI di Malaysia yang belum terdata sebagai pemilih. Mereka tetap memiliki hak dan juga harus dilibatkan, karena suara mereka juga penting dalam pemilihan yang akan datang. Kondisi itu perlu diantisipasi oleh PPLN Kuala Lumpur, sehingga mampu menjangkau yang saat ini belum terdata.
Dengan kondisi tersebut, maka diperkirakan Data Pemilih Khusus (DPK) di PPLN Kuala Lumpur nantinya akan cukup besar.
Karena itu, wakil partai politik yang ada di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur perlu ikut mengajak anggotanya dan WNI lainnya untuk menggunakan hak pilih. Sehingga tidak ada yang merasa tertinggal dalam proses Pemilu 2024.
Sukses dan tidaknya pemilu nanti pada 11 Februari 2024 di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur, tidak hanya tergantung kepada PPLN dan Panwaslu sebagai penyelenggara pemilu, tetapi juga tergantung pada semua WNI yang ada di negara itu.
Tantangan
Kedubes RI di Malaysia menyatakan Pemilu Serentak 2024 bagi WNI di Indonesia akan menjadi pemilihan umum yang sangat kompleks karena pada saat yang sama mereka akan memilih anggota DPRD Tingkat II, DPRD Tingkat I, kepala daerah, gubernur, DPD, DPR, Presiden dan Wakil Presiden.
Sementara WNI yang berada di luar negeri, termasuk di Kuala Lumpur, Malaysia, akan memilih anggota DPR wilayah Jakarta II serta Presiden dan Wakil Presiden saja.
Mereka yang berada di wilayah kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, yakni di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Putrajaya, Selangor, Perak, Kedah, dan Terengganu, sesuai catatan kedubes, lokasi tersebut memiliki jumlah pemilih luar negeri potensial terbesar di seluruh dunia.