Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak lebih dari 300 pekerja migran Indonesia di Penang, Malaysia, mengikuti pelatihan dan pengayaan literasi terkait bisnis bagi pemula hingga pajak untuk tenaga kerja.
Sekretaris Jenderal Pertubuhan Masyarakat Indonesia Pulau Pinang (Permai) Agung Kartajaya dihubungi dari Kuala Lumpur, Senin, mengatakan lebih dari 300 pekerja migran Indonesia (PMI) dari sekitar 10 kilang atau pabrik mengikuti pelatihan yang dibagi di lima lokasi.
Ia mengatakan berbagai pelatihan yang diperoleh pekerja migran selama satu hari penuh itu mulai dari wirausaha, manajemen keuangan, kemasan produk, bisnis pemula, pajak PMI, manajemen pemasaran, operasional personalia, public speaking, komunikasi lingkungan, komunikasi kesehatan, rencana karir, tata kelola informasi teknologi, K3 dan Lingkungan, desain rumah sehat.
Menurut dia, pelatihan yang diberikan oleh sekitar 90 dosen dari Universitas Mercu Buana itu dilaksanakan di Dewan Quantum Metal Penang, Sekretariat Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCI NU) Penang, Dewan Orang Rame Taman Pelangi Bukit Mertajam, Dewan Rakyat Taman Pegaga Bukit Minyak Penang, serta Rumah Malan Indonesia Kulim di Kedah.
Ia mengatakan seluruh pelatihan atau literasi yang diberikan pada Minggu (28/1) itu memang dibutuhkan pekerja migran Indonesia, karena sebelum para pengajar datang memberikan materi, topik-topik di atas memang sudah dipilih.
Ketua Permai Pulau Pinang Eddy Virgo mengatakan mengapresiasi perhatian yang diberikan kepada PMI di sana dan berharap kerja sama pengabdian masyarakat universitas bersama Permai dapat berlanjut.
Salah seorang PMI yang mengikuti pelatihan, Rahmat (46) yang sudah bekerja sekitar 15 tahun di bidang manufaktur itu mengatakan senang dan juga mengapresiasi kegiatan itu karena para dosen yang datang dari Jakarta memiliki perhatian untuk pekerja migran yang ada di Pulau Pinang.
Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konsul RI) Penang Wanton Saragih mengatakan kehadiran universitas yang ada di Indonesia dalam memberikan edukasi dan pelatihan bagi PMI sangat dibutuhkan.
Menurut dia, Universitas Mercu Buana (UMB) adalah universitas pertama yang datang melakukan pelatihan dan memberikan pengayaan literasi. Dirinya berharap akan ada lagi universitas yang melakukan pengabdian masyarakat di Pulau Pinang.
Sementara itu, Rektor Universitas Mercu Buana Prof Dr Andi Adriansyah mengatakan tujuan melakukan pengabdian masyarakat yang diadakan di sana untuk membantu pekerja migran memahami pemanfaatan teknologi terbaru, yang diharapkan dapat membantu pekerjaan mereka.
Harapannya, menurut dia, dapat membantu pekerja migran Indonesia dalam penggunaan teknologi secara cerdas dengan emosi positif dalam membangun karir yang cemerlang selama bekerja di Malaysia.
Pelaksanaan pelatihan dan literasi itu juga menjadi upaya universitas untuk ikut serta berpartisipasi meningkatkan kualitas pekerja migran Indonesia di Malaysia. Harapannya, kegiatannya itu dapat dilaksanakan berkelanjutan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pekerja migran Indonesia di Penang ikuti pelatihan bisnis hingga pajak