George Town, Penang, (ANTARA) - Malaysia mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terus berupaya dan meningkatkan kerja sama dengan semua negara dalam mencapai empat tujuan utama penyelesaian masalah di Palestina dan Timur Tengah.
Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) yang diterima di George Town, Penang, Senin, mengatakan Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menyerukan kepada negara-negara anggota OKI untuk bersatu mengatasi tantangan yang dihadapi dunia Islam, khususnya dalam menangani permasalahan di Palestina dan Timur Tengah.
Terkait persoalan Palestina, ia mendesak OKI untuk terus berupaya dan meningkatkan kerja sama dengan semua negara dalam mencapai empat tujuan utama, yaitu penerapan gencatan senjata yang segera dan langgeng, distribusi bantuan kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, memastikan Israel diadili karena melanggar hukum internasional, dan Palestina diterima sebagai Anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selain itu, Menlu Malaysia menyerukan OKI untuk meningkatkan upaya dalam memerangi Islamofobia.
Ia juga menyoroti inisiatif yang diambil Malaysia dalam mendorong dialog antar agama dan dialog antar budaya sebagai salah satu alat untuk menumbuhkan kesejahteraan universal, moderasi dan toleransi beragama untuk menghadapi masalah perbedaan dan kesalahpahaman yang menjadi penyebab Islamofobia.
Selain itu, ia juga mendesak OKI untuk terus berupaya membantu komunitas minoritas Muslim di negara non-anggota OKI, termasuk masyarakat Rohingya yang tertindas.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama ekonomi antar negara anggota OKI untuk mendorong agenda pembangunan berkelanjutan.
Menlu Malaysia juga turut serta dalam sesi pengarahan Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung Republik Gambia mengenai perkembangan terkait proses hukum yang dilakukan Republik Gambia terhadap Myanmar di Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai masalah Rohingya.
Malaysia memuji upaya yang dilakukan Republik Gambia atas nama OKI dalam kasus itu. Malaysia juga berpandangan bahwa ICJ adalah cara terbaik untuk memastikan akuntabilitas dan menghentikan kekejaman terhadap komunitas Rohingya.
KTT OKI Sesi ke-15 di Banjul, Republik Gambia pada 5-7 Mei 2024 telah menyetujui tiga dokumen hasil, yakni Pernyataan Akhir Sesi ke-15 KTT OKI, Deklarasi Banjul, dan Resolusi masalah Palestina dan Al-Quds Ash-Sharif.
Menurut Wisma Putra, dokumen hasil tersebut menguraikan komitmen dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh negara-negara anggota OKI dalam menghadapi tantangan yang dihadapi umat Islam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia desak OKI terus upayakan penyelesaian masalah di Palestina
Berita Terkait
Empat jurnalis kembali gugur di Gaza
18 May 2024 5:22 Wib
Liga Arab desak konferensi perdamaian Palestina dorong solusi dua negara
17 May 2024 8:05 Wib
Indonesia kecam keras blokade bantuan kemanusiaan Gaza oleh warga Israel
16 May 2024 9:34 Wib
Lebih dari 1.000 anggota Hamas jalani pengobatan di Turki
14 May 2024 16:48 Wib
Israel membunuh dan lukai sedikitnya 31 petugas kemanusiaan di Gaza
14 May 2024 15:37 Wib
Blockout 2024: Aksi blokir akun selebriti yang bungkam soal Gaza meluas
14 May 2024 5:38 Wib
Palestina merilis laporan kekejaman Israel tandai 76 tahun Nakba
13 May 2024 17:18 Wib
Guterres sebut situasi Rafah ada di ujung tanduk
11 May 2024 5:23 Wib