Menteri Luar Negeri China Wang Yi menghadiri upacara penandatanganan tersebut.
Dialog rekonsiliasi antara berbagai faksi Palestina berlangsung di Beijing dari 21-23 Juli 2024. Perwakilan dari 14 faksi Palestina menandatangani dokumen tersebut.
"Semua faksi Palestina dengan tegas menyatakan kesiapan untuk mempromosikan rekonsiliasi dan tekad untuk mempertahankan kepentingan nasional, membawa harapan yang berharga bagi rakyat Palestina yang menderita," kata Wang saat upacara penandatanganan.
Dia menambahkan bahwa rekonsiliasi internal di Palestina adalah proses yang penting untuk memiliki keyakinan yang kuat, tetap pada arah yang ditetapkan, dan bergerak maju langkah demi langkah.
"Kami melihat dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk masalah Palestina. Hari ini, kami menandatangani dokumen kesepakatan dengan faksi-faksi Palestina berdasarkan rekonsiliasi nasional," Wakil Ketua Kantor Politik gerakan Hamas Palestina, Mousa Abu Marzook.
"Teman-teman, ini adalah momen bersejarah," kata Mousa Abu Marzook menambahkan.
Sementara itu, Wakil Ketua gerakan Fatah Palestina Mahmoud al-Aloul mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh China untuk mencapai rekonsiliasi di Palestina jarang terjadi di arena internasional.
Mahmoud al-Aloul menambahkan bahwa China mewakili "seberkas cahaya."
Dukungan Beijing untuk Palestina telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, tambahnya.
Segera setelah Hamas memenangi pemilihan parlemen di Palestina pada tahun 2006 dan pendukungnya berkuasa di Jalur Gaza, perbedaan yang sangat mencolok muncul antara Hamas dan Fatah, yang meluas menjadi aksi militer.
Perbedaan ini belum terselesaikan sejak saat itu.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Faksi-faksi Palestina teken deklarasi akhiri perpecahan di Beijing
