KBRI Seoul sebut WNI dapat beraktivitas pasca pencabutan darurat militer

id korea selatan,darurat militer korsel,darurat militer korea,presiden korea selatan,yoon suk yeol

KBRI Seoul sebut WNI dapat beraktivitas pasca pencabutan darurat militer

Arsip Foto - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berbicara dalam konferensi pers di Perpustakaan Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Kamis (10/3/2022). ANTARA/Xinhua/James Lee/am.

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Seoul mengatakan warga negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan dapat beraktivitas seperti biasa dengan tetap berhati-hati dan memantau perkembangan terkini pasca pencabutan status darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol

Pernyataan tersebut disampaikan KBRI Seoul melalui laman Instagram resminya pada Rabu, sebagai lanjutan dari Imbauan Kewaspadaan terkait dengan Penetapan Darurat Militer di Korea Selatan yang telah dikeluarkan pada Selasa malam (3/12).

“Sejauh ini situasi di Korea Selatan, khususnya di kota Seoul, terpantau aman dan terkendali. Warga melakukan aktivitas seperti biasa,” kata pengumuman tersebut.

KBRI Seoul menyampaikan bahwa Parlemen Korea Selatan telah mengeluarkan keputusan meminta pembatalan status darurat militer yang ditetapkan oleh Presiden Yoon Suk-Yeol.

Atas keputusan Parlemen tersebut, Presiden Yoon Suk-Yeol menyatakan menerima keputusan Parlemen Korsel dan akan melakukan sidang kabinet pada 4 Desember 2024, guna mencabut status darurat militer.

Hingga kini, belum terdapat laporan mengenai adanya WNI yang terdampak dari penetapan darurat militer tersebut.

Namun, WNI di Korea Selatan yang menemui permasalahan dapat menghubungi KBRI Seoul melalui hotline PWNI dengan nomor (+82-10-5394-2546), telepon: (02 2224 9000), maupun email seoul.kbri@kemlu.go.id

WNI juga bisa datang langsung ke KBRI Seoul yang tetap buka dan beroperasi dengan waktu layanan publik seperti biasa yakni pukul 09.00 sampai dengan 17.00 KST, dengan waktu istirahat pukul 12.30 sampai dengan 13.30 KST.



Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan pencabutan darurat militer pada Rabu pagi setelah Majelis Nasional memberikan suara untuk meminta pembatalan status darurat militer tersebut.

Kabinet Yoon menyetujui usulan untuk menghentikan penerapan darurat militer tersebut pada 4:30 pagi (2.30 WIB), sekitar enam jam setelah ia membuat pernyataan darurat yang mengejutkan dengan menuduh oposisi negara tersebut melumpuhkan pemerintah melalui aktivitas anti-negara.

"Pukul 11 malam (KST) tadi, saya mendeklarasikan darurat hukum militer dengan tekad bulat saya untuk menyelamatkan bangsa menghadapi kekuatan anti-negara yang berusaha melumpuhkan fungsi penting negara dan tatanan konstitusional demokrasi bebas," kata Yoon.

“Namun, ada tuntutan dari Majelis Nasional untuk mencabut darurat militer, (saya) telah menarik pasukan yang dikerahkan untuk melaksanakan urusan darurat militer," tambahnya.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KBRI Seoul: WNI dapat beraktivitas pasca pencabutan darurat militer